"Ini merupakan pesan simbolik untuk pemerintahan Jokowi melalui pembantunya Menteri Susi. Alam pun ikut merasakan betapa kebijakan itu menyengsarakan rakyat Indonesia," ujar Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT), Kajidin, kepada cuplikcom, Selasa (17/3/15).
Ia menjelaskan, kerusuhan Batang yang juga melumpuhkan pantura, kini beberapa pekan kemudian, Pantura Indramayu pun lumpuh total akibat banjir terbesar pasca reformasi.
Menurutnya, Indramayu sebagai daerah yang nelayannya terbesar di Jawa Barat secara simbolik memberikan pesan bahwa mempertanyakan kembali komitmen pemerintahan Jokowi terhadap nelayan yang kini diciderai oleh Menteri Susi.
"Jokowi pernah ke Indramayu dan menyepakati komitmen dengan para nelayan untuk mensejahterakan nelayan dan rakyat Indonesia. Harusnya ini menjadi renungan bagi Jokowi untuk bertindak tegas terhadap menteri Susi," paparnya.
Meski begitu, pihaknya ikut berbelasungkawa atas ribuan warga yang terkena korban banjir, untuk itu pihaknya bersama dengan elemen lain sudah membuka posko bantuan untuk para korban sebagai aksi solidaritas.
"Namun demikian, saya ikut berbelasungkawa kepada para korban, semoga tidak ada korban jiwa serta diberi ketabahan. Semoga bencana ini segera berakhir," pungkasnya.