Cuplik.Com - Indramayu - Adanya gejolak dari para kuwu-kuwu di indramayu akibat tak kunjung dibayarkannya penghasilan tetap (siltap) mereka, ditegaskan Wakil Bupati (Wabup) Supendi hanya salah komunikasi saja. Menitik hal itu dirinya akan mengundang seluruh kuwu se-kabupaten indramayu untuk diberi pengertian akan masalah itu.
"Itu bukannya belum cair, ada kok," Ucap Supendi
Ia menuturkan, posisi itu hanya ada kesalahan komunikasi saja yang dipahami oleh para kuwu.
"Kurang komunikasi saja jadi kaya gitu jadinya," Ucapnya
Maka dari itu, pihaknya akan mengumpulkan seluruh kuwu se kabupaten indramayu dalam waktu dekat untuk membicarakan ha tersebut.
"Kita akan kumpulkan pokoknya dalam waktu dekat," Ucapnya
Menilik itu Ketua DPRD, Taufik Hidayat, SH melihat fenomena para kuwu yang mengamuk, tak lebih belum masuknya juga pemahaman akan dana ADD di benak mereka.
"Sistem ADD kan beda dulu, padahal itu sudah disosialisasikan tetapi mungkin tak masuk," Ungkapnya
hal tersebut dibenarkan oleh Taufik, dikatakannya langkah yang dilakukan wabup untuk kumpulkan para kuwu tersebut sangatlah baik, agar jangan sampai pelayanan desa terhambat gara-gara adanya miskomunikasi itu.
"Kan bahaya kalau gak jalan pemerintahan desa, maka itu harus segera diselesaikan," Ungkapnya
Sebelumnya, Para Kuwu (Kepala Desa), beserta perangkat kerja dari tujuh Desa, di Kecamatan Cantigi, melakukan aksi mogok kerja. Mereka memilih menutup kantor desa dengan mengumpulkan dan mengembalikan kunci Balai Desa (Kantor Kuwu) di kantor kecamatan, karena dana penghasilan tetap (siltap) untuk kades dan perangkatnya yang hingga kini belum juga cair.
“Aksi mogok sengaja kami lakukan. Ini sebagai aksi kami yang mempertanyakan ke pihak kecamatan, terkait dana siltap yang tak kunjung cair,” kata Kuwu Desa Cemara Wetan, kepada wartawan, Selasa (30/6).
Dari informasi yang dihimpun, dana siltap untuk gaji pemerintahan desa beserta aparturnya tersebut telah dinantikan oleh para kuwu dan aparatnya. Sehingga dikarenakan belum ada penjelasan kapan dana itu dicairkan. terhitung sejak Senin, (29/6) lalu, seluruh kuwu se kecamatan Cantigi memilih mogok melayani masyarakatnya di kantor Kuwu.
“Karena aturan yang gak pasti, Janji terus janji tapi kenyataanya sampe sekarang gak kunjung cair,kasihan pamong.untuk pelayanan masyarakat sementara ini kami terima di rumah mas” tegas Kuwu Cemara Wetan, Said (Nama Panggilan),saat di konfirmasi Wartawan melalui Mesenggernya, Selasa (30/6).
Senada dengannya, secara terpisah Kuwu Kiajaran Wetan Ondi Casrudi menuturkan, hal yang sama juga dirasakan oleh dirinya beserta aparat desa yang lainnya siltap yang biasanya di bayar per triwulan tersebut hingga 6 (enam) bulan ini belum juga di cairkan.
“Waktu di pusdik bandung kemarin, dari BPMD ngomongnya, siltap akan di cairkan setelah pulang dari pusdik, tapi sampai saat ini belum cair juga, kaya tidak memperhatikan kuwu, pamong, rt rw.” Tendasnya.
Masih menurut Kuwu Ondi, biasanya dana tersebut pencairannya dilakukan tiga bulan sekali. Per bulan besarannya bervariasi, mulai Rp 1.000.000 untuk kuwu, Rp 500.000 untuk sekretaris desa, Rp 250.000 untuk perangkat desa termasuk untuk RT dan RW.
“Biasanya satu juta sebulan untuk kuwu. Lima ratus untuk jurtulis, dan pamong lainnya dua ratus lima puluh ribu, saya dengar sih saat ini naik 3 (tiga) kali lipat tapi ruwed prosesnya.” Terang Kuwu Ondi.