"Dengan bantuan yang sudah diterima saya mohon itu dikelola dengan baik," kata Ono Surono saat berkunjung ke kelompok tani di desa Haurkolot kecamatan Haurgeulis Indramayu, Sabtu (1/8/15).
Ono memastikan, kelompok tani di Indramayu yang mendapat bantuan Alsintan tidak mengalami kendala seperti adanya pungutan, prosedur dipersulit, dan penyalahgunaan Alsintan yang tidak digunakan dengan semestinya.
"Dimohon juga tidak memungkut ke anggota kelompok, dan kalau ada pungutan apapun dari pihak lain, silahkan laporkan, untuk ditindaklanjuti," tegasnya.
Ono berharap, untuk biaya operasional bagi yang menggunakan Alsintan dari bantuan, seperti traktor, diharapkan biaya sewanya harus dibawah pada umumnya, kalau misalnya biaya sewa umumnya 600-800ribu, diharapkan bisa ditekan hanya 400-500 saja, cukup untuk biaya solar, pekerja dan perawatannya, hal itu bisa diatur dengan kesepakatan kelompok.
"Diharapkan dengan begitu, dapat meringankan petani dan bisa meningkatkan produksi tani," jelasnya.
Ketua kelompok tani desa Haurkolot, Karno mengaku, pihaknya tidak mengalami kendala maupun adanya pungutan dari siapapun.
"Alhamdulillah tidak ada pungutan apapun, hanya operasional untuk kami sendiri saja," ujar ketua Poktan desa Haurkolot, jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pengurus Rumah Aspirasi Ono Surono (RAOS), Sutrisno mengatakan, selama ini pihaknya terus mengawasi penggunaan bantuan alsintan, khususnya yang melalui jalur aspirasi.
"Tahun ini sudah 100 lebih Poktan yang menerima alsintan, itu macem-macem alatnya. Awalnya ada keluhan kendala seperti soal pungutan, tapi setelah didampingi akhirnya itu tidak terjadi," tandasnya.
Dalam reses ini, Ono juga mengunjungi beberapa kelompok tani di beberapa wilayah di Indramayu.