Cuplik.Com - Indramayu – Jazad Eka Riana (17) nelayan asal desa pabean udik blok song kecamatan Indramayu kabupaten Indramayu, yang mengalami kecelakaan laut akibat prahu bubu yang dinaikinya pada Senin (17/8/2015) lalu, di tabrak kapal tekboat (tongkang) pengangkut batu bara di perairan kalianda lampung saat dalam perjalanan mencari rajungan.
Salah satu tetangga korban, Aris Fita menuturkan, awal keberangkatan prahu bubu tersebut, berangkat dari pelabuhan karangsong Indramayu dengan tujuan ke wilayah panimbang Banten, sesampainya dilokasi apa yang mereka cari tidak didapatinya hingga akhirnya berupaya mencari rajungan tersebut hingga menyebrang ke wilayah Sumatra.
“Prahu bubu lagi mencari rajungan, di tabrak kapal tongkang yang memuat batu bara, dari sini (karangsong_red) tujuan ke panimbang banten sesampainya disana tidak dapat rajungannya, jadi berinisiatif nyebrang ke wilayah Sumatra. Terangnya, kepada media pada Sabtu, (22/8/2015).
Lanjut Aris, prahu nahas tersebut di nahkodai Suminta (35), sedangkan ketiga anak buah kapal (ABK) prahu itu yakni, Ade (23), Jepri (20), dan korban alm Eka Riana (17), merupakan keponakannya.
“Ea nahkoda masih pamannya dan ABK-nya masih ponakannya semua, kalau usia korban sekitar 17’an.” jelasnya.
Masih menurut Aris, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 wib pada Senin (17/8/2015) malam, ketiga korban sebelumnya telah ditemukan dengan selamat setelah ditolong nelayan sekitar, sementara korban dinyatakan hilang sejak kejadian tersebut.
“Kejadiannya pada Senin 17/8/2015 lalu sekitar jam 10.00 malam.” Lanjutnya.
Keluarga korbanpun sempat meminta bantuan semua pihak termasuk warga nelayan setempat dan media, untuk menyebar luaskan informasinya hingga pada Senin (22/8/2015) pagi, korban ditemukan di pesisir Lampung dengan kondisi telah meninggal dunia. Jenazah korban tiba di rumah duka pada pukul 14.30 wib dan langsung dikebumikan di TPU setempat.