Ketua Plt DPD Golkar Indramayu versi Agung Laksono, Uryanto Hadi mengatakan, semula jadwal Musda akan dilaksanakan pada Sabtu 29 Agustus 2015, diundur akibat belum mendapat izin dari kepolisian.
"Musda kemarin enggak jadi karena dianggap belum memenuhi syarat," ujar Uryanto kemarin, Sabtu (29/8/15).
Meski begitu, pihaknya menegaskan, berdasarkan SK DPP Partai Golkar nomor: KEP 68/DPP/Golkar/2015 tertanggal 30 Juni 2015 yang ditandatangani Ketua Umum Agung Laksono, Uryanto Hadi tertera sebagai Plt Ketua Partai Golkar Indramayu. Berdasarkan itu Uryanto tetap akan menggelar Musda.
"Saya sedang membahas dengan pengurus, menyikapi pengunduran waktu Musda dan kami sampaikan kepada Agung Laksono. Saya diberi amanat untuk segera membenahi kepengurusan partai, di antaranya melalui Musda," katanya.
Terkait adanya ancaman Daniel (baca: Golkar AL Gelar Musda, Versi ARB Ancam Akan Bubarkan), Uryanto membantah mundurnya Musda gara-gara ancaman tersebut.
"Enggak ada urusan dengan Mas Daniel. Sebatas tak dapat izin polisi saja," tegasnya.
Sementara ketua Golkar Indramayu ARB, Daniel Muttaqien Syafiuddin mengaku tak heran musda versi AL batal digelar karena dianggap illegal.
"Wajar saja polisi enggak kasih izin karena itu Musda ilegal," ketusnya.
Kapolres Indramayu, AKPB Wijonarko mengaku tak memberikan izin digelarnya Musda Golkar versi AL atas dasar surat mandat dari kubu ARB dan AL yang dimiliki Daniel.
"Saya cek sendiri, memang surat mandat yang diberikan ARB dan AL itu sama, yakni ke Daniel," katanya.