"Target pertumbuhan kredit 15 persen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar empat persen," katanya di Jakarta, Kamis (19/3).
Kredit pada 2009 diperkirakan akan anjlok dari 2008 yang mencapai pertumbuhan 31%. Kalangan perbankan sebelumnya menilai bahwa pertumbuhan kredit pada 2009 ini akan berada di 15%.
Hal ini terutama karena kalangan perbankan menilai kondisi perekonomian tidak kondusif sehingga mereka harus selektif agar kredit bermasalah (NPL) tidak meningkat.
Deputi Gubenur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad sebelumnya menyatakan, berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah diterima Bank Indonesia, pertumbuhan kredit pada 2009 diperkirakan mencapai 15,6%.
Menurutnya, pada 2009, perbankan banyak yang memfokuskan pada pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sehingga pertumbuhan kredit tersebut pada 2009 diperkirakan mencapai 20% atau lebih tinggi dari pertumbuhan total kredit.
Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia Wimboh Santoso mengatakan, perbankan saat ini masih diliputi kekhawatiran terhadap perekonomian, sehingga mereka harus berhati-hati dan selektif.
Ia menambahkan, untuk bulan di awal-awal tahun biasanya penyaluran kredit rednah. "Biasanya mulai April-Mei, kredit akan mulai disalurkan, kita lihat sekitar bulan April-Mei," katanya.
Sementara itu, ia menambahkan kredit tumbuh sekitar Rp 2 triliun pada minggu ketiga Maret 2009 yang mencapai Rp 1.286,1 triliun dibandingkan Desember 2008.