Rastawi mengatakan kedatangannya mengikuti upacara tersebut tidak lebih untuk bersilaturahmi dengan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Indramayu, pasalnya momen upacara tersebut sangat cocok untuk bersilaturahmi meskipun dirinya tak diundang secara resmi.
"Gak ada undangan resmi sih, tapi saya ingin ikut saja sekalian silahturahmi sama PNS yang sedang upacara," kata Rastawi yang berbaju putih itu dengan santai.
Rastawi juga berpesan dan memberi masukan kepada para PNS Indramayu untuk benar-benar fokus dalam melayani masyarakat Indramayu dengan sebaik-baiknya.
"PNS harus bisa benar-benar melayani masyarakat agar tentu pembangunan Indramayu ke depan menjadi lebih baik," ucapnya.
Bukan hanya itu, Rastawi juga kembali mengingatkan kepada para PNS untuk tidak terlibat dalam politik alias harus bersikap netral. Pasalnya, jelas hukuman yang ditetapkan bagi PNS yang ikut-ikutan berpolitik, maka akan dipecat langsung oleh Menpan RB RI.
"Jangan sekali-kali PNS ikut berpolitikā, ancamannya pecat langsung loh oleh Menpan RB RIā," tegas wakil bendahara PKB pusat itu.
Dalam upacara tersebut, pria yang dicalonkan untuk mendampingi Toto Sucartono ini, terlihat sangat khusuk dalam mengikuti upacara hingga selesai, setelah itu pihaknya melakukan salam-salaman dengan para PNS.
Melihat kemunculan Rastawi yang tiba-tiba itu, salah satu PNS yang bertugas di Kanwil Kemenag Indramayu, yang masih enggan disebutkan namanya itu, mengakui hadirnya Cawabup Rastawi sangat mengejutkan, selain ia tak memakai baju Korpri, juga wajahnya seperti tak asing karena banyak tersebar melalui spanduk dan baliho.
"Kaget lah mas, dia pakaiannya juga bukan Korpri tapi ikut upacara, trus juga memang kayak gak asing gitu seperti di baliho-baliho yang terpasang," ungkapnya.
Ia mengakui kehadiran Rastawi di upacara bersama PNS tersebut, membuat para PNS lainnya mengenal sosok Cawabup muda ini.
"Ketemu langsung kan baru sekarang loh dan baru tahu kalau pak Rasta seperti itu wujudnya," tandasnya.