Sedikitnya 75 sambungan instalasi milik PDAM Tirta Dharma Ayu ini mati total, alasannya akibat tidak adanya air baku dari sungai Cimanuk yang dapat diolah.
Sementara warga yang menggunakan air bersih dari sumur tradisional, sama sekali tidak merasa kekuarangan air, dan bisa menikmati seperti biasanya.
Misalnya di desa Jatisawit Lor blok Bojong, warga tak tahu bahwa ada sebagian warga lain kekuarangan air terutama yang menggunakan jasa perusahan milik daerah itu.
"Di sini aman-aman aja, air banyak tuh, mau mandi mau ngapain juga bebas-bebas aja," ujar salah satu warga desa Jatisawit Lor blok Bojong saat cuplikcom melakukan pantauan, Jumat (25/9/15).
Menurut pengamat sosial Edi Fauzi dari Institut Transformasi Sosial (Intras) mengatakan, kelangkaan air dari PDAM Indramayu akibat tak adanya upaya pengembangan dan inovasi dari para pejabat PDAM untuk mengantisipasi saat musim kemarau panjang.
"Alasan kelangkaan ketersediaan air dari sungai Cimanuk itu mestinya tidak terjadi jika bisa mengurusnya, padahal tiap tahun mereka disuntik terus oleh dana rakyat melalui APBD," jelasnya.
Oleh karenanya, Edi mendesak agar ada evaluasi serius dalam manajemen PDAM Indramayu.
"Ini perlu diseriusi, harus ada evaluasi serius sekaligus audit di tingkatan PDAM Indramayu," tandasnya.