Azun Mauzun. (foto: winan)
Cuplik.Com - Indramayu - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu daerah pemilihan (dapil) 2, Azun Mauzun melakukan kunjungan kerja digang 2 (dua) selatan desa Karangampel kidul kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, Rabu (30/09/15).
Dalam kesempatan tersebut Ia mendapat pengaduan dari warga didaerah pemilihanya tentang pungutan disalah satu SMA Negri yang mencapai jutaan, padahal siswa tersebut memiliki Kartu Pintar.
Program kartu pintar yang dikabarkan gratis biaya sekolah oleh bupati Indramayu ini nampaknya tidak berlaku di salah satu SMA Negri yang ada di wilayah kecamatan Krangkeng. Pasalnya siswa yang mempunyai kartu pintar dipungut biaya hingga jutaan rupiah.
Menanggapi hal tersebut anggota DPRD dari fraksi Partai kebangkitan Bangsa (PKB) ini akan memanggil pihak terkait dan akan menindak lanjuti pengaduan warga tentang pungutan sekolah.
Dirinya meminta dinas pendidikan agar menindak sekolah yang memungut dalam keadaan yang tidak berdasar. “Yang tidak berdasar kita menemukan titik poin itu ada di simpanan siswa, artinya disimpanan siswa ini dikeluarkan-nya kapan apakah ini pertahun apakah ini perbulan? nanti kami akan telisik disimpanan siswa ini,”pungkas Azun.
Kasniti (47) warga Desa Karangampel mengaku anaknya yang bersekolah di SMA Negri dipungut biaya hingga 3 juta rupiah untuk biaya awal masuk sekolah, padahal anaknya tersebut mendapatkan program kartu pintar.
“Masuk pertama bayar tiga juta sepuluh ribu rupiah total semuanya,”jelasnya.