"Iya ini buat tampungan air, buat ngangsu (ambil air), soalnya PDAM sering mati," ujar pak Sahal saat membeli jerigen di wilayah Pasar Baru Indramayu, Rabu malam (30/9/15).
Pria asal Sukaurip Balongan ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan PDAM Indramyu, selain airnya sering mati, juga sering keruh dan sangat bau kaporit.
"Bukan hanya itu, keselnya lagi kadang setorannya mahal, kemarin aja nyampe tiga ratus ribu, padahal tiap hari segitu gitu aja dipakenya," paparnya.
Sebelumnya, kelangkaan air di PDAM menurut pemerintah beralasan akibat dari kekeringan dan stick di kali Cimanuk yang volumenya sedikit, padahal beberapa warga yang menggunakan sumur tradisional masih menikmati air bersih.
Menyikapi itu, ketua Komisi C DPRD Indramayu, M Alam Sukmajaya, mengintruksikan kepada PDAM untuk bertindak agar turun langsung ke masyarakat dengan menggunakan mobil tanki.
"Kita sudah instruksikan ke PDAM untuk terus kirim air bersih kepada warga dengan tangki," Ucapnya
Oleh karenanya, pihaknya akan adakan rapat kerja dengan PDAM pada pertengahan Oktober nanti untuk membahas terkait antisipasi kelangkaan air bersih.
"Kita akan hadirkan pembahasan darurat air bersih ini, terkait jangka dekat juga jangka panjang, jangan sampai ke depan kembali ada alasan kekeringan air bersih tak terpenuhi," tandasnya.