Cuplik.Com - Indramayu - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi Majalengka memperkirakan pasca musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Indramayu akan terjadi fenomena la nina.
Forecaster BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn menjelaskan fenomena la nina dan el nino setiap tahunnya pasti terjadi. El nino terjadi pada saat musim kemarau dan la nina biasa terjadi pada saat musim hujan.
"Yang membedakannya yaitu kekuatannya atau level dari el nino atau la nina," jelas Ahmad.
Menurutnya, jika saat musim kemarau ini, el nino dengan level kuat maka terjadi kekeringan /intensitas curah hujan rendah, sebaliknya nanti jika la nina dengan level kuat maka intensitas curah hujan akan tinggi.
"Akan tetapi pada saat musim hujan mendatang diperkirakan la nina dengan kekuatan / level normal yaitu intensitas curah hujannya normal dari data klimatologinya" ujarnya.
Masih menurut Ahmad Faa Iziyn ,Dia memprediksi musim hujan akan datang pada bulan November mendatang. Sedangkan untuk prediksi curah hujannya sendiri yakni pada bulan Desember 2015 sekitar 150 - 300 mm/bulan (dibawah normal).
"Bulan Januari 2016 sekitar 200- 500 mm/bulan (normal), bulan Februari 2016 sekitar 200 - 500 mm/bulan (normal), bulan Maret 2016 sekitar 200 - 400 mm/bulan (normal) dan bulan April 2016 sekitar 150 - 300 mm/bulan (normal)" paparnya.
Namun demikian , hal tersebut berbeda dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu yang memprediksikan banjir pada musim hujan mendatang akan lebih besar 1,5 kali lipat dari banjir tahun lalu. Setidaknya, sebanyak 254 desa/kelurahan di 22 Kecamatan terancam terendam banjir.
"Prediksi ataua ancaman banjir lebih besar dari tahun lalu, 1,5 kali lipat. Hal itu disebabkan curah hujan akan tinggi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana.
Dari hasil rapat rencana kontingensi bencana banjir, setidaknya 22 Kecamatan dengan 254 desa/kelurahan akan terdampak banjir dari DAS Cimanuk pada November 2015-April 2016. Dari hasil diskusi penilaian risiko, probabilitas dan dampak banjir masuk level 5 dari skala 1-5 atau risiko tinggi.
Dia menyebutkan, ke-22 Kecamatan tersebut meliputi Sukagumiwang, Tukdana, Kertasemaya, Bangodua, Jatibarang, Widasari, Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener, Arahan, Cikedung. Kemudian, Kecamatan Bongas, Terisi, Lelea, Krangkeng, Balongan, Cantigi, Sukra, Losarang, Sliyeg, dan Kandanghaur.
Sementara wilayah yang diprediksi selamat dari banjir, yaitu Kecamatan Juntinyuat, Karangampel, Kedokanbunder, Gantar, Haurgeulis, Patrol, Anjatan, Gabuswetan, dan Kroya.
"Asumsinya bahwa 22 kecamatan terendam banjir di atas 1-2 meter yang akan menimbulkan pengungsi," ucapnya.
Edi menambahkan untuk perkiraan jumlah pengungsi, sebanyak 5.283 jiwa dan yang kemungkinan besar perlu dievakuasi sebanyak 440 jiwa.