Cuplik.Com - INDRAMAYU - Seorang pelajar sekolah dasar (SD) Hendrawan (9) warga Desa Kroya, Blok Lapangan bola, RT.07/ RW 05, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu dikabarkan tewas tenggelam, Sabtu (5/12/2015) sekita pukul 15.30 WIB.
Kematian korban akibat diduga terpeset saat berenang bersama temannya di Blok Bendungan, sungai Cipondoh tidak jauh dari rumahnya. Kendati polisi tak mendapatkan laporan karena adanya gerakan tutup mulut (GTM), namun berhasil mengungkap kematian korban akibat tenggelam.
Perihal itu dibenarkan Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Wijonarko melalui Kapolsek Kroya Inspektur Satu Elfian Ali, Minggu (6/12/2015). Menurutnya, peristiwa itu berawal saat korban pergi berenang bersama beberapa temannya di sungai Cipondong tepatnya di Blok Bendungan, Desa/Kecamatan Kroya. Tak berepa lama, korban sudah tidak bereda lagi di tematnya. Teman yang lainnya sempat mencari namun tidak menemukan. Akhirnya, temannya itu melaporkan kepada warga setempat. Mendatkan laporan sejumlah warga langsung melakukan pencarian hingga menemukan jasad Hendrawan dalam keadaan meninggal dunia.
" Setelah korban diangkat dari sungai oleh warga, kemudian dibawaa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan medis. Dan dari hasil medis ini pada diri korban tidak ditemukan bekas penganiayaan penyebab kematian. Kami menduga penyebabnya karean tenggelam, " terangnya.
Sementara dilokasi berbeda, ditemukan seorang nelayan Dirja (50), penduduk Desa Kiajaranwetan, Blok Langgen, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu ditemukan warga tewas tambak Udang. Kematian korban diduga karena suatu penyakit yang dideritanya.
" Korban ditemukan warga dengan posisi telungkup di air, di lokasi tambak tepatnya di area perhutani petak 12, Desa Cemara, Kecamatan Cantigi, " kata Kapolres Indramayu melalui Kasubag Humas Ajun Komisaris Ramauli Tampubolon didampingi Kapolsek Cantigi Inspektur Satu H Sukarma.
Dikatakannya, penemuan tersebut berawal dari seorang petani tambak bernama Tarmin dan tarmidi warga Desa cemara, Kecamatan Cantigi sedang melintasi lokasi untuk bertambak. Rupanya mereka melihat ada tubuh manusia yang tercebur pada air tambak dengan posisi telungkup tidak bergerak. Mengetahui hal itu, lalu kedua warga ini langsung menolong dengan mengangkat tubuh korban ke tanggul. Hanya saja korban sudah meninggal dunia.
Dari tempat ini, kemudian, keduanya melaporkan kepada pamong Desa Cemara. Dari laporan tersebut lantas diteruskan ke petugas Polsek. Beberapa anggota polsek usai mendapatkan laporan mendatangi lokasi bersama petugas puskesmas Cantigi untuk melakukan pemeriksaan.
" Dari hasil pemeriksaan menyebutkan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dan diduga kematiannya karena sakit. Hal ini diperkuat dengan pernyataan keluarga korban, " paparnya.
Pihak keluarga korban, lanjutnya, menyatakan menerima kematian korban yang dianggap meninggal secara wajar dikarenakan mempunyai riwayat darah tinggi dan penyakit dalam dibagian perut. Bahkan korban sebelumnya sering kumat dan kondisi terakir sebelum meninggal bari sembuh dari sakit.
"Keterangan lain juga menyatakan, korban memaksakan untuk bekerja demi memenuhi ekonomi keluarganya. Dan kini jenasah korban sudah dikebumikan, " ucapnya.