PALANGKA RAYA — Ketua Umum Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Nasional, Mustar Bona Ventura pada saat berkunjung ke Kalimantan Tengah yang menjenguk Erni (40) Pasien Penderita Tumor Ganas, Mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Katingan melalui Dinas dan Instansi terkait karena tidak peka terhadap Penanganan penderita tumor ganas yang di biarkan sakit selama 4 tahun tanpa adanya bantuan apapun yang diberikan dari Pemda Katingan untuk Herni, warga asal desa Tura, Kecamatan Pulau Malan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah yang menderita Tumor Ganas di perutnya tersebut sejak 2012 lalu.
“Seharusnya dinas kesehatan dan rumah sakit punya inisiatif dan bertindak cepat jika ditemukan pasien yang tidak mampuh untuk berobat dan membawanya ke Rumah Sakit untuk selanjutnya diberi penanganan yang serius.” Ungkap Ketum POSPERA setelah menjenguk ibu Herni di Rs. Dorys Silvanus, Palangka Raya, Sabtu (16/1/2016).
Menurut Mustar, kendala yang dialami ibu Herni tersebut jangan dijadikan alasan untuk menunda tindakan medis terkait penyakitnya tersebut.
“Pasien memang tidak mampu , tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), BPJS dan lainnya. Oleh karena itu, tidak boleh juga pihak yang menangani untuk mengesampingkan soal tindakan medis.” imbuhhnya
Pospera Nasional melalui DPD Pospera Kalteng akan melakukan pendampingan serta akan melakukan komunikasi dengan tingkat Pusat agar Ibu Herni cepat ditangani oleh rumah sakit yang memang memiliki fasilitas lengkap.
“Pasien (Herni) ini harus segera dirujuk jika memang penanganan di Rumah Sakit ini lamban. Kita akan mendampingi, melakukan komunikasi dengan tingkat pusat bila perlu secepatnya harus dibawa ke pusat untuk penanganan medis yang lebih baik lagi,” harapnya.
Sementara ketua DPD Pospera Kalteng, Elisae Sumandie mengatakan agar kedepannya pihak pemerintah daerah tidak mengabaikan masyarakat yang tidak mampuh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan karena hal-hal yang prosedural.
“Tidak ada lagi idiom orang miskin tidak boleh sakit, di Kalteng tidak boleh terjadi. Untuk itu keberadaan kami disini sebagai mata, hati, telinga dan mulut Presiden Joko Widodo.” Kata Elisae Sumandie.
Dirinya juga berharap agar kasus tersebut dapat didengar oleh presiden, agar kiranya pasien dapat ditangani sebagaimana mestinya.
“Dengan kehadiran Ketua Umum Pospera dapat menyampaikan hal tersebut ke KEMENKES di Jakarta, Agar penanganan yang diberikan lebih intensif. Bila perlu sampai terdengar oleh Presiden agar cepat ditindaklanjuti,” tambahnya.