Palangkaraya - Situasi menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) 27 Januari nanti di Kalimantan Tengah mulai memanas. Diberitakan Pagi tadi sekitar pukul 11.00 WIB sekelompok preman memukul seorang kader PDI Perjuangan di Kecamatan Tanjung Lingga, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Korban Panji Anggota Badan Pengelola Saksi Partai tingkat Nasional (BSPN) dihadang sekelompok preman ketika sedang menyiapkan pertemuan warga dengan Idham Samawi, anggota DPR yang juga mantan Bupati Bantul, Yogyakarta. Idham berencana melakukan tatap muka dengan warga transmigrasi yang ada di sana.
Sedangkan, Panji sendiri merupakan petugas BSPN yang sedang melakukan persiapan saksi untuk pilgub yang akan digelar 27 Januari mendatang.
Dijelaskannya kejadian bermula dari dihentikannya sebuah kendaraan di kawasan Tanjung Lingga. Saat itu Panji mengira kendaraan tersebut untuk keperluan acara Idham Samawi. Ternyata kendaraan tersebut membawa logistik berupa baju batik dan lainnya milik tim pendukung pasangan calon lain yang akan disebar di desa tersebut.
Sebuah mobil lain yang mengikuti kendaraan tersebut langsung mendatangi dan memukuli Panji sambil meneriakkan kata-kata kasar dan ancaman. Panji dan teman-temannya lalu berusaha menyelamatkan diri dan ketika berhasil masuk ke dalam mobil, sekumpulan preman itu lalu memukuli mobil hingga penyok.
Merasa nyawanya terancam, Panji dan teman-temannya lalu berusaha menyelamatkan diri. Sekelompok preman tersebut terus mengejar. Informasi yang diterima mengatakan, rombongan kader PDIP itu sedang menuju Polres untuk melakukan laporan.
Sementara, Deddy Sitorus, Kordinator Gugus Tugas Pemenangan yang diterjunkan DPP PDIP menyesalkan insiden tersebut. Menurutnya, kejadian tersebut menunjukkan watak kekerasan yang berlebihan serta bertentangan dengan spirit masyarakat Kalimantan Tengah yang cinta damai.
"Kami berharap agar aparat keamanan segera mengatasi dan mengantisipasi kemungkinan eskalasi konflik serupa di tempat lain," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (23/1).
Deddy juga menganjurkan agar kasus itu segera diproses sesuai hukum dan berharap agar kejadian serupa tidak berulang.
"Tindakan yang mengancam nyawa orang lain itu adalah kasus pidana yang harus diproses. Diharapkan agar semua pihak mengedepankan akal sehat dan nurani agar pilgub dapat berjalan dengan bermartabat," ujarnya
Deddy menyerukan kepada struktural partai serta pendukung pasangan nomor 2 Willy-Wahyudi yang diusung PDIP agar mampu menahan diri dan tidak melakukan balasan.
"Kalteng mempunyai sejarah konflik dan kekerasan, oleh karena itu sebaiknya dihindari," tukasnya.
Dia yakin aparat keamanan di lapangan mampu menyelesaikan masalah ini dengan baik.