INDRAMAYU – Sebanyak 344 amplop diserahkan kepada masyarakat Desa Tukdana Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu, yang berhak atas kompensasi tanam tumbuh dari Pertamina EP. Dana tersebut diserahkan langsung oleh Tim Seismik 3D Akasia Besar kepada masyarakat. di Balai Desa Sabtu (19/3/2016) kemarin.
Pimpinan Proyek Seismik 3D Akasia Besar, Erwan Cahya Dewa didampingi Salahudin Achmad, Chief Humas,menuturkan, dana tersebut diberikan setelah kegiatan selesai, pihaknya sebagaimana mengikuti peraturan daerah dengan menghitung nilai kompensasi.
"Pembayaran kompensasi Survei Seismik 3D Akasia Besar ini merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat yang diberikan secara tunai," Terang Pimpinan Proyek Seismik 3D Akasia Besar, Erwan Cahya kepada awak media. Sabtu (19/3/2016) kemarin.
Menurutnya, dari 47 desa yang telah menerima pembayaran kompensasinya, 9 desa diantaranya berada di Kabupaten Indramayu yakni, Desa Loyang, Amis, Jatimulya di Kecamatan Cikedung. Lalu, Desa Bodas, Rancajawat, Lajer, dan Tukdana Kecamatan Tukdana. Serta Desa Cibeber dan Bondan pada Kecamatan Sukagumiwang. Sementara itu, 25 desa lainnya berada di Kabupaten Majalengka, dan 13 desa di Kabupaten Cirebon. Besaran nilai kompensasi yang diterima oleh warga masyarakat bervariasi, tergantung dari panjang meter lintasan seismik dan jumlah titik bor sesmik yang ada di lahan masing-masing.
Masih dikatakan Erwan, dampak kegiatan seismik terhadap lahan pertanian masyarakat sangat kecil. Sawah dan kebun yang di adakan survei sesmik pada lima hingga 20 tahun lalu, sampai sekarang masih tetap produktif. Bahkan di Lahat Sumatera Selatan, tanaman kopi dan karet mengalami peningkatan produksi setelah kegiatan sesmik.
“Hal itu dibuktikan oleh sebuah penelitian independen yang dilaksanakan oleh tim peneliti Universitas Sriwijaya beberapa tahun lalu, " kata dia.
Sementara adanya pendapat yang mengatakan bahwa getaran seismik berdampak hingga sejauh 2 kilo meter, mesti diluruskan. Sebab, masih jauh lebih kuat dampak getaran kereta api di relnya ketimbang getaran seismik. Dan dibandingkan dengan getaran yang ditimbulkan oleh truk fuso di jalan raya, getaran sesmik masih jauh lebih kecil.
"Sudah lama masalah getaran sesmik ini diteliti oleh tim independen dari Unsri. Tidak berbahaya. Jadi, getaran sesmik itu tidak mungkin sampai sejauh 2 kilometer.” Terang dia.
Dikatakan Erwan, Mungkin yang dimaksud mereka adalah rambatan gelombang yang muncul dari getaran sesmik. Kalau itu yang dimaksud, itu benar. Namun gelombang sesmik itu sama sekali tidak berbahaya terhadap kesuburan tanah.
“Gelombang sesmik itu mirip gelombang radio, tapi di dalam tanah. Apakah gelombang siaran radio bisa membahayakan bumi kita?" tukasnya.
Terpisah, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengharapkan kepada jajaran pemerintahan dari Camat, Kuwuh, RW, hingga RT turut membantu kelancaran kegiatan Survei Seismik 3D Akasia Besar di wilayahnya masing-masing, dimana pelaksanaan survei seismik 3D Akasia Besar yang sedang dikerjakan di wilayah kabupaten Indramayu oleh Pertamina harus dapat berjalan dengan baik dengan memperhatikan hak-hak masyarakat terutama kegiatan pasca berlangsung seismik tersebut.
" Pemerintah kabupaten Indramayu mendukung kegiatan survei seismik 3D akasia Besar. Namun harus tetap mengedepankan hak-hak masyarakat," jelas Anna.