Cuplik.Com - Cirebon, Puluhan anggota Barisan Anshor Serbaguna (Banser) dan pihak Kepolisian berjaga-jaga di area komplek Keraton Kanoman Cirebon, Jawa Barat, meningkatan keamanan itu setelah adanya penolakan dari FPI terkait kehadiran Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang akan mengisi acara Nada dan Dzikir di Keraton tersebut.
"Kehadiran Banser hanya untuk ikut meredam, jika terjadinya bentrokan, karena ada penolakan dari FPI mengenai kehadiran Bupati Purwakarta," kata Pengurus Pusat GP Anshor Nuruzzaman, Di Cirebon, Rabu.
Ia menuturkan sudah ada sekitar 20 Banser yang berjaga di sekitar Keraton Kanoman, penempatan Banser di salah satu keraton tersebut, untuk mencegah adanya bentrokan yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
Banser akan terus bertahan di Keraton Kanoman jika dibutuhkan, petugas keamanan dari pihak kepolisian yang akan mengamankan kegiatan tersebut tidak melarang kehadiran Bupati Dedi Mulyadi.
"Pihak Kepolisian yang mengamankan kegiatan tersebut, diharapkan tidak melarang kehadiran bupati Dedi Mulyadi," ujarnya.
Ia menambahkan Indonesia adalah negara hukum, bukan negara yang liar, sehingga aturan-aturan yang ada juga harus diikuti sehingga, kehadiran Bupati Dedi Mulyadi tidak boleh dilarang begitu saja.
Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Cirebon AKP Gunawan mengatakan, pihak kepolisian sudah menerjunkan personilnya di Keraton Kanoman.
"Saat ini kami sudah menerjunkan anggota untuk mengamankan," tambahnya.(ant)