Cuplik.Com - Indramayu Sejumlah warga dan tokoh masyarakat desa Temiyangsari Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu mendatangi Kantor Camat Kroya, Sabtu (21/5), terkait soal transparansi anggaran dana desa yang sudah diterima di desa Temiyangsari dari tahun 2015.
Audiensi tersebut atas inisiatif warga untuk bertemu kuwu dan BPD di Kantor Kecamatan Kroya. Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Muspika dan sejumlah Kuwu yang tergabung dalam AKSI di kecamatan Kroya.
Arifin, warga desa Temiyangsari mengatakan jika sudah 4 kali ingin melakukan audiensi itu, namun baru sekarang semua pihak sepakat untuk bertemu dan duduk bersama di kantor kecamatan Kroya untuk menyelesaikan persoalan yang menjadi keinginan warga.
"Kami hanya ingin meminta transparansi dari pihak desa Temiyangsari dalam pengelolaan ADD dan DD itu untuk apa saja. Anggaran Balai desa itu kata kuwu bilangnya sudah habis 525 juta, ditambah dari tanah bengkok 100 juta jadi total 625 juta. Tapi dalam LKPJ cuma 300 juta. Kalau dari ADD dan DD kan gak boleh untuk membangun Balai desa, apalagi jumlahnya sebesar itu." Ungkap Arifin
Selain Arifin, ada juga perwakilan warga lain yang memberikan kritik dan saran terhadap pemerintahan desa Temiyangsari dalam audiensi tersebut, seperti yang di katakan oleh Kamim. Ia mengatakan soal penggunaan anggaran untuk karang taruna yang di selewengkan Pemerintah Desa.
"Anggaran untuk karang taruna padahal diberi 800 ribu, tapi dalam LKPJ itu ditulis 4 jt. Kan gak sesuai faktanya." Ungkap Kamim
Disinggung lagi, Ia menambahkan soal aliran dana untuk pembangunan jembatan Prawan Sunti.
"Jembatan Prawan Sunti di Temiyangsari padahal dibangun dari hasil gotong royong masyarakat, tapi kenapa dalam RPJMDes di masukkan dalam anggaran sebesar 15 juta. Gak tau itu uangnya kemana dan untuk apa, semuanya kan dari hasil swadaya." Jelas Kamim
Bukan hanya dari perwakilan warga saja yang memberikan pertanyaan terkait transparansi anggaran tersebut, seperti yang dikatakan oleh Anton anggota LPM di desa Temiyangsari.
"Saya di LPM katanya diberikan anggaran 5 jt, tapi gak tau itu uangnya buat apa saja dan uangnya kemana. Saya sebagai anggota gak pernah tahu tentang penggunaan dan transparansi dari anggaran tersebut." Jelas Anton
Selain itu juga ia berharap agar kedepan komunikasi terhadap pemerintah desa baik Kuwu, BPD, LPM, dan masyarakat bisa terjalin dengan baik. Agar hal yang terjadi sekarang tak terulang lagi.
Disela audiensi masyarakat desa Temiyangsari, Ketua AKSI Kecamatan Kroya pun ikut menyuarakan aspirasi dalam audiensi tersebut.
"Saya harap kuwu Temiyangsari juga agar komunikatif dengan jajaran desa dan masyarakat, agar suasana harmonis, tak ada masalah apapun yang berlarut-larut. Kemudian juga masyarakat harap maklum dengan kinerja kuwu Temiyangsari yang baru menjabat satu tahun ini, apalagi usia Kuwu nya masih sangat muda." Jelas Mamat, ketua AKSI kecamatan Kroya.
Dengan diskusi yang makin panas itu, akhirnya Camat Kroya pun sedikit angkat bicara. Ia bermaksud untuk membuat suasana agar tenang dan kondusif.
"Masyarakat desa Temiyangsari jangan mau di provokasi oleh pihak tertentu yang sengaja membuat gaduh suasana di masyarakat yang memang sudah kondusif." Ungkap Drs.H.Akhmad M.Si, Camat Kroya
Ia juga mengatakan jika Temiyangsari adalah desa yang berprestasi karena diberikan mobil siaga, atas kinerja pemerintah desa dan masyarakat yang saling berkesinambungan bekerja sama dan gotong royong membangun desa.
"Ya memang belum ada anggaran operasional untuk mobil siaga. Malah kalau ada kerusakan mobil itu diganti dari uang kuwu sendiri. Nanti kuwu harus tegas dalam pengelolaan mobil siaga itu. Agar jangan ada polemik di masyarakat yang berkepanjangan." Imbuhnya
Dalam akhir audiensi tersebut, Kuwu desa Temiyangsari terlihat meneteskan air mata.(sugali)