Indramayu, Kepsek SMPN 2 Tukdana Lili Suryana S.Pd belum lama ini diperiksa inpektorat Indramayu untuk dimintai keterangan terkait dengan adanya dugaan n penyalahgunaan dana Bea Siswa Miskin (BSM) sekolah tersebut.
Pemeriksaan ini, untuk mengetahui persoalan yang sebenarnya terjadi terkait dengan penyuluran dana pemerintah yang diperuntukan membantu siswa miskin agar tetap bisa sekolah. Hal ini sejalan dengan harapan Bupati Indramayu Hj.Anna Sophanah yang tidak mau lagi mendengar ada warga miskin di Indramayu berhenti (drop out) sekolah karena alasan biaya.”Saya tidak ingin ada anak sekolah dengan alasan tidak mampu, tidak bersekolah. Oleh karena itu banyak bantuan digulirkan agar siswa miskin bisa gratis atau diringankan biaya pendidikannya,” tandas bupati.
Pada kasus SMPN 2 Tukdana dilaporkan puluhan siswa SMPN 2 Tukdana Kec. Tukdana Indramayu, penerima dana Bantuan Siswa Miskin (BSM), memprotes kebijakan Kepala Sekolah Lili Suryana S.Pd dinilai tidak transparan dan dituding berupaya memanipulasi penggunaan anggaran bagi siswa miskin tersebut.Sedikitnya 47 siswa SMPN 2 Tukdana tahun 2016 ini, tercatat sebagai penerima dana BSM yang jumlahnya masing-masing kelas VII sebesar Rp.360.000,- serta untuk kelas VIII dan IX masing-masing sebesar Rp.700.000,-/ siswanya.
Akibanya sejumlah siswa sempat memprotes dengan mendatangi pihak koperasi untuk mempertanyakan kemana saja alokasi anggaran BMS tersebut karena hingga saat ini para siswa penerima bantuan belum memperoleh manfaatnya.”Waktu itu para siswa sempat mempertanyakan ke koperasi namun jawabannya saling lempar antara koperasi dengan kepsek, hasilnya siswa jengkel dan melempari kantor koperasi dengan telor,” tutur sumber.
Sementara itu pihak Dinas Pendidikan melalui Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Indramayu, diketahui juga telah mencoba melakukan pengkajian terkait dengan kasus tersebut. Pihak Dinas Pendidikan kini mencoba meminta keterangan pihak sekolah termasuk Kepsek SMPN 2 Tukdana Lili Suryana .Upaya ini dilakukan agar diketahui kebenaran sesuai dengan fakta-fakta dan pengaduan di lapangan.
Sementara itu, sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat di Indramayu mengaku cukup prihatin dengan masih adanya indikasi penyelewengan dana bantuan sekolah, terlebih hal itu di tujukan dalam mendorong masyarakat Indramayu untuk terus bersekolah.”Sangat disayangkan dana yang semestinya digunakan dalam peningkatan SDM, sesuai dengan visi misi Indramayu, justru pemanfaatnya jadi tidak jelas, setiap pelanggaran harus di berikan sanksi yang tegas biar jera dan bisa menjadi pelajaran semua pihak,” tutur Sunata Wiraatmaja tokoh pemerhati Indramayu.