Indramayu - Mendorong adanya pemberdayaan ekonomi bagi para mantan (purna) TKI dan keluarganya, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu membentuk koperasi untuk para mantan TKI, hal itu guna mengurangi minat urbanisasi dan meningkatkan kesejahteraan para mantan TKI.
Hal itu diungkapkan dalam acara buka puasa bersama dengan tema: "Penguatan ekonomi TKI purna melalui koperasi TKI sebagai alternatif penguatan kapasitas organisasi TKI" yang diselenggarakan oleh SBMI Indramayu di desa Krasak kecamatan Jatibarang Indramayu Jawa Barat, Minggu (26/6/16).
Dihadiri oleh ketua Dewan Pimpinan Pusat SBMI, Anggota DPR RI dan Ketua Induk Koperasi Indonesia (IKPI), dan perwakilan anggota SBMI Indramayu.
"SBMI sedang menggalakkan pemberdayaan ekonomi melalui koperasi, di daerah-daerah sudah mulai terbentuk, saat ini di Indramayu. Hal itu dilakukan agar para purna TKI dapat hidup mandiri dan sejahtera secara ekonomi," ujar ketua DPN SBMI, Hariyanto.
Ketua IKPI dan sekaligus anggota DPR RI, Ono Surono ST menjelaskan, pemberdayaan ekonomi melalui koperasi akan memperkuat ekonomi secara nasional.
"Koperasi yang mengedepankan asas kekeluargaan dan gotong royong, akan mendorong ekonomi kecil menengah menjadi kuat, dan ini tidak akan berpengaruh dengan kondisi ekonomi global saat krisis," katanya.
Ono juga menegaskan, koperasi bisa menjadi wadah perjuangan untuk melawan kapitalisme dan upaya-upaya pihak lain dalam menghisap hak-hak masyarakat.
"Jika koperasi ini benar-benar dijalankan, maka akan mampu melahirkan ekonomi yang mandiri dan sejahtera bagi anggotanya, dan bukan oleh segelintir orang saja," tandasnya.