"Nadran ini dilakukan dua tahun sekali, bukan setiap tahun, karena nelayan kita ini jangka waktu operasional di lautnya sampe dua bulan. Kalo setiap tahunya diadakan sudah jelas akan terganggu produktifitasnya", jelas pengurus KPL Mina Sumitra, H Tawajud, sebagai penyelenggara.
Pelepasan Meron atau tempat menyerupai kapal yang berisi kepala kerbau tersebut, dilepas mulai dari depan kantor KPL Mina Sumitra, diiringi berbagai musik seperti marcing band, singa depok, kebo bule barongsai, dan lain-lain.
Kemudian Meron diarak oleh ratusan nelayan menuju pantai Karangsong yang berjarak sekitar 3 kilometer. Meron yang berisi kepala kerbau tersebut diangkut dengan kapal menuju tengah laut untuk dilepaskan, ratusan kapal nelayan mengiringinya untuk berebut sesajen dan air bekas kepala kerbau, kemudian disiramkan ke kapal nelayan, karena dipercaya akan membuat tangkapan ikan makin banyak.
Acara nadran Karangsong 2016 dengan tema "Lautan untuk Rakyat", diselenggarakan oleh KPL Mina Sumitra dimeriahkan berbagai hiburan dan pagelaran seni tradisional, seperti pagelaran sandiwara, orkes dangdut, wayang golek, gambus dan lain-lain.
Selain itu juga panitia nadran mengadakan lomba-lomba seperti, lomba dayung perahu sampan, angkut es balok, angkut pecahan es balok, angkut pecahan es balok dan ikan, anyam jaring, angkat jangkar dan panjat pinang.