Sebelum doa bersama dimulai Ketua SBMI Indramayu menyampaikan beberapa hal diantaranya, pentingnya berorganisasi, pentingnya mendapat informasi yang benar ketika hendak menjadi calon TKI.
"Permasalahan yang menimpa pada TKI sebagian besar disebabkan dari ketidaktahuan, baik dari calon TKI atau keluarganya terkait informasi bagaimana menjadi TKI yang resmi. Selama ini kan TKI mendapat Informasi hanya dari pihak calo/sponsor yang penyampaiannya hanya informasi yang enaknya saja," ujar Ketua SBMI Indramayu, Juwarih.
Sementara itu Tarsinah dan Isyanti menyampaikan ucapan terima kasih terhadap SBMI yang sudah membantu permasalahannya.
"Terima kasih teman-teman SBMI yang sudah peduli dan membantu permasalahan saya. Alhamdulillah saya bisa pulang dengan selamat," ucap Tarsinah.
Diketahui, Tarsinah merupakan TKI yang terdampar di negara konflik Irak selama 2,5 tahun, ia direkrut secara ilegal oleh calo/sponsor.
Sedangkan Isyanti, adalah TKI korban pemajangan yang dipulangkan oleh majikannya dari Singapura, kemudian disekap oleh PJTKI karena dimintai denda ganti rugi sebesar Rp.20 juta.
Sedangkan sejumlah TKI asal Indramayu yang sedang mengalami musibah atau bermasalah diantaranya: 1). Dewi Handayani asal Desa Pamayahan yang sedang terbaring di rumah sakit Hongkong (Sakit struk). 2). Wasiah asal Desa Cemara, meninggal dunia jatuh dari lantai 4 saat bekerja di negara Taiwan. 3). Turilah asal Desa Jatibarang, yang sedang sakit usus bocor di Negara Taiwan. 4). Casirih asal Desa Dadap yang bekerja di Malaysia mengalami penyiksaan oleh majikannya. 5). Carni asal Desa Pabean Udik, selama 6,5 tahun bekerja di Negara Jordan Hilang kontak dengan keluarga. 6). Musliana asal Desa Patrol, lebih dari 5 tahun hilang kontak di negara Jordan. 7). Rina asal Desa Dadap yang sedang menunggu proses pembayaran sisa gaji dari majikan, kerja 10 tahun baru mendapat gaji 2 tahun. Rina posisi sekarang berada di KBRI Kuwait.