Banjir tersebut terjadi hingga memasuki rumah-rumah warga di beberapa RT, ketinggian mencapai 20 cm hingga 30 cm, terjadi sekitar pukul 15.20 WIB.
Salah satu korban banjir Masdi (44) warga RT/RW 09/05 mengatakan, banjir terjadi diduga karena buruknya drainase dan banyaknya warga yang masih membuang sampah sembarangan.
"Rumah saya terendam banjir ketika hujan turun, terkadang air itu memasuki kamar dan ruang tamu saya. Air setinggi sekitar 20 cm telah merusak beberapa peralatan elektronik saya. Padahal sudah saya bikin penghalang di depan rumah, tetapi tetap saja kena banjir," ungkapnya.
Ia meminta kepada pihak Pemerintah Desa setempat dan Pemerintah Kabupaten Indramayu, agar mempunyai kepedulian dan segera menanggulangi masalah banjir tersebut.
"Kami berharap terhadap pemerintah setempat agar secepatnya membereskan drainase yang buruk, sehingga tidak menimbulkan banjir lagi terhadap rumah saya dan sekitar lingkungan kami," keluhnya.
Kemudian untuk mengurangi debit air banjir yang ada, sebagian masyarakat pun bergotong royong membersihkan sampah-sampah yang menyumbat di selokan agar air banjir dapat terurai.
Alhasil, setelah beberapa jam kemudian Air yang menggenang sudah mulai surut, warga pun mulai membersihkan rumahnya masing-masing dan mengeluarkan air hujan yang masih menggenang didalam rumah.
Hal senada juga dikatakan oleh tokoh masyarakat setempat, H. Syafii selaku tokoh masyarakat setempat menambahkan, ia berharap agar permasalahan drainase yang buruk dapat diatasi segera mungkin oleh pemerintah Desa Tugu.
"Kami selaku warga berharap, agar masalah ini segera ditanggulangi. Jangan sampe air hujan ini terus menerus menggenangi ke perumahan warga akibat tidak adanya pembuangan air dan tumpukan sampah yang berjubel menyumbat drainase tersebut," pungkasnya.