Untuk siaga bencana, Srilanka menyiapkan model antisipasi "sarvodaya" menyerupai bagan piramid, kata senior project manager lembaga siaga bencana Sri Lanka, Indika Samaratne di Padang, Kamis.
Hal itu disampaikannya pada Seminar Regional, dengan tema "Building Models For Disaster Preparedness" digelar UNESCO bersama LSM Komunias Siaga Tsunami (Kogami) Indonesia.
Srilanka mengirim utusannya untuk seminar itu sekaligus melakukan studi banding program kesiapsiagaan terhadap bencana oleh pemerintah dan masyarakat Kota Padang.
Srilanka termasuk satu dari enam negara Asia yang kena bencana gelombang tsunami pada Desember 2004.
Indika Samaratne menjelaskan, bagan piramid antisipasi bencana di negaranya terdiri dari empat gerakan, yakni penguatan secara fisik, pengetahuan, sosial dan ekonomi.
Keempat bagan piramit model itu menitik beratkan pada peningkatan lima dasar komunitas meliputi manusia, kelompok sosial, alam sekitar, fisik dan keuangan.
Sedangkan prioritas perencanaan dan penerapannya dilakukan dalam lingkungan setempat, bencana setempat, sistim lokal dan dukungan lingkungan luar, katannya.
Menurut dia, pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan model tersebut yakni tindakan menyeluruh dan terintegrasi menjadi keharusan dalam kesiagaan terhadap bencana.