"Sebagai serikat buruh migran, kami akan perkuat gerakan perlindungan TKI dari hulu sampai hilir," ujar Ketua Umum SBMI, Hariyanto, saat menghadiri Rakerwil DPW SBMI Jawa Barat di Sekretariat DPC SBMI Indramayu, Krasak, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (18/12/16).
Ia menjelaskan, untuk menyelesaikan atau meminimalisir permasalahan TKI, hendaknya ada peran aktif di daerah bahkan hingga ke tingkat desa. Pasalnya hal awal yang sangat menentukan keselamatan TKI adalah pada tahap pra penempatan yakni saat perekrutan.
"Akibat perekrutan di daerah tidak ada perlindungan, maka penghentian permanen penempatan TKI pengguna perseorangan ke kawasan Timur Tengah yang ditetapkan oleh Kepmenaker nomor 60 tahun 2015 sangat sia-sia. Bahkan justru menyuburkan perekrut perorangan yang kita tahu sangat rentan terjadi penipuan dan jaminan keamanannya dipertanyakan," jelasnya.
Ia juga menambahkan, selain melakukan konsolidasi pihaknya juga akan melakukan aksi damai yang dipusatkan di Indramayu. Daerah ini dipilih menurutnya sebagai sampel karena Indramayu merupakan daerah pengirim TKI terbesar di Jawa Barat dan nomor dua se Indonesia.
"Kami sengaja memperingati migran day tahun ini di daerah. Harapannya daerah bisa lebih berperan aktif untuk berupaya melindungi warganya yang menjadi buruh migran," tandasnya.