Sebelumnya KJRI Jeddah telah menerima pengaduan dari DPC SBMI Indramayu terkait permasalahan TKW a.n Juariah asal Desa Sukadana Blok Karang Moncol Kec. Tukdana Kab. Indramayu Jawa Barat. Juariah selama 19 tahun hilang kontak dengan keluarga saat bekerja di Arab Saudi.
Orang tua Juariah, Mastara dan Wasiyem yang lebih dari 19 tahun diselimuti rasa cemas karena tak ada kabar dari anaknya itu, baik wajah dan suara Juariah pun tak pernah dilihat dan didengar oleh kedua orang tuanya.
Pada Selasa sore di rumah Bapak Kuwu Desa Sukadana (Ino Norita) Bapak Mastara beserta keluarga dengan difasilitasi oleh KJRI Jeddah dan SBMI Indramayu melakukan conference video call via IMO dengan Juariah.
Sontak seketika, luapan kegembiraan bercampur haru nampak jelas dirasakan oleh keluarga Juariah di kampung halaman saat conference video call, tangis bahagia langsung meledak bersama para keluarganya.
"Alhamdulillah akhirnya saya merasa tenang dan gembira bisa melihat wajah dan mendengar suara anak saya lagi yang sudah 19 tahun baru melihat wajahnya lagi. Syukurlah anak saya maaih hidup," kata Wasiyem dengan tersedu-sedu sambil mengusap air matanya.
Sementara itu Konsuler Jendral RI Jeddah, M Hery Saripudin, melalui conference video call menceritakan kronologis tim perlindungan WNI KJRI Jeddah pada saat menemukan Juariah.
Awalnya, kata Hery, Tim Perlindungan melacak keberadaan Juariah melalui komunikasi intensif dengan berbagai instansi terkait Pemerintah setempat, dan baru menemukan titik terang setelah menerima laporan ditemukannya Juariah dari pihak Kepolisian Taif KJRI Jeddah, sebagai respons atas nota diplomatik yang dikirimkan KJRI Jeddah ke kantor Gubernur Taif melalui Kemlu Arab Saudi.
"Juariah dijemput pihak kepolisian Taif di sebuah acara undangan pernikahan dan langsung dibawa ke kantor polisi. Staff kami lansung meluncur ke sana (kantor polisi -red.) dan kemudian staff kami langsung membawa Juariah ke tempat rumah persinggahan sementara KJRI Jeddah sambil menunggu untuk diurus hak-haknya dan dokumen kepulangannya," jelas Hery.
Sementara itu, ketua SBMI Indramayu, Juwarih selaku penerima kuasa dari keluarga Juariah mengapresiasi atas kinerja tim Perlindungan WNI KJRI Jeddah yang sudah bekerjasama dengan baik untuk menemukan keberadaan Juariah yang 19 tahun hilang kontak.
Meski begitu, pihaknya meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti serius terkait hak-hak TKI Juariah yang harus dipenuhi oleh majikan.
"Semoga tidak hanya menemukan, tapi juga memulangkan dan mengurusi semua hak-haknya yang belum terpenuhi," pungkasnya.