Jakarta - Memanasnya Pasca Konfrensi Pers Cikeas yang dilakukan SBY, terkait dengan pernyataan dan pelaporan Antasari Ke Bareskrim terhadap dirinya Selasa kemarin, melahirkan banyakpihak yang pada akhirnya menjadi sasaran pemberitaan.
Salah satunya Aulia Thantawi Pohan, yang memperlihatkan diri di Tempat Pemungutan Suara (TPS) No. 6, Taman Cibeber, Kelurahan Rawa Barat, Kecamatan Kebayoran Baru, yang juga menjadi tempat Agus Harimurti Yudhoyono melakukan pencoblosan sebagai bentuk partisipasinya di Pilkada 2017 di DKI Jakarta.
Kehadirannya di TPS memberi kesempatan untuk media bertanya. Namun, pertanyaan yang dilemparkan ke Aulia Pohan kali ini tak berkisar pada siapa sosok yang dia pilih di Pilkada 2017, melainkan bagaimana sikapnya soal pernyataan mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang menyebut-nyebut namanya. Seperti yang dirilis CNN Indonesia.
"Sudah tanyakan saja ke Pak SBY," kata dia singkat, saat ditemui pada Rabu (15/2) pagi.
Pasca pencoblosan, Aulia Pohan langsung dilindungi oleh orang-orang yang diketahui merupakan bagian dari tim pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus-Sylviana. Aulia Pohan pun bungkam, tak banyak bicara, saat diminta komentarnya soal itu.
Hanya beberapa patah kata saja yang keluar dari mulut Aulia Pohan saat ditanya soal pernyataan Antasari tersebut. Dia hanya menegaskan lebih baik itu semua ditanyakan langsung ke Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi sasaran utama dari pernyataan Antasari tersebut.
SBY Melobi Antasari Azhar
Sebelumnya, Antasari Azhar menyebut Presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono pernah melobi dirinya terkait kasus korupsi Aulia Tantowi Pohan. Lobi dilakukan SBY melalui bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo malam hari di kediamannya.
Antasari mengatakan, lobi dilakukan agar Aulia tidak ditahan oleh penyidik KPK. Besan SBY tersebut saat itu terjerat kasus korupsi dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) sebesar Rp100 miliar.
"Waktu itu ada orang malam-malam datang ke rumah saya, yaitu Hary Tanoesoedibjo, dia diutus Cikeas datang ke rumah saya minta agar saya tidak menahan Aulia Pohan," kata Antasari saat memberikan keterangan pers di kantor sementara Badan Reserse Kriminal Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/2).
Antasari menuturkan, lobi itu terjadi sekitar Maret 2009. Dalam perbincangan keduanya, Hary meminta Antasari menuruti permintaannya.
"Kalau saya tidak bisa penuhi target, bagaimana laporan, saya bisa ditendang dari Cikeas, bapak juga hati-hati," kata Antasari menirukan ucapan Hary Tanoe kala itu. (rah/rah