Seperti yang disampaikan oleh Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Indramayu, Didi Mujahiri mengatakan, kebijakan liburan ke Bali tersebut, sangat bertolak belakang dengan himbauan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, untuk diprioritaskan dalam melakukan efesiensi anggaran.
"Kami juga mempertanyakan tujuan keberangkatan manajemen dan tim medis ke Bali. Kegiatan ke Bali dinilai sebagai suatu pemborosan. Kami juga mempertanyakan biaya keberangkatan yang dikeluarkan oleh manajemen RSUD Indramayu," ungkapnya, Kamis (16/2/17).
Dia menjelaskan, Kurang lebih sebanyak 73 orang, baik manajemen maupun tim medis berangkat ke Bali kurang lebih tiga hari dengan menggunakan bus. Keberangkatan ke Bali tersebut juga diikuti oleh manajemen setingkat direksi serta tim medis seperti perawat dan dokter.
Didi juga mempertanyakan anggaran keberangkatan manajemen dan tim medis ke Bali, apakah menggunakan dana dari internal RSUD Indramayu ataukah dana pribadi.
"Kalau memakai dana pribadi, itu sah-sah saja. Tapi kalau menggunakan dana RSUD, itu yang akan menjadi pertanyaan," kata dia.
Sejumlah sumber di RSUD Indramayu menjelaskan, keberangkatan tim medis dan manajemen, menggunakan dua bus menuju ke Bali. Tidak diketahui, tujuan keberangkatan ke Bali apakah dalam konteks studi banding atau hanya sekedar plesiran.
Meski begitu, Didi pun menegaskan, jika konteksnya menggunakan dana pribadi, lebih baik dilakukan masing-masing.
"Kalau mau liburan ke Bali lebih baik masing-masing pribadi saja, jangan dilakukan secara massal seperti itu," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Indramayu, Alam Sukmajaya, ia mengatakan manajemen RSUD Indramayu diharapkan lebih fokus untuk melakukan peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
"Tugas manajemen RSUD milik daerah cukup berat untuk meningkatkan layanan kesehatan. Lebih baik fokus ke pelayanan dibandingkan melakukan kegiatan-kegiatan plesiran yang dinilai tidak memberikan dampak yang positif," kata dia.
Sedangkan pelaksana tugas Direktur RSUD Indramayu, dr Lisfayeni belum bersedia memberikan keterangan terkait plesiran ke Bali. Saat dikonfirmasi via ponsel oleh wartawan, dr Lisfayeni belum bersedia berkomentar.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Anna Sophanah mengatakan, keberangkatan manajemen dan tim medis RSUD Indramayu ke Bali pihaknya tidak tahu dan dipastikan tanpa ada izin.
"Belum pernah ada surat masuk ataupun secara langsung soal keberangkatan manajemen RSUD Indramayu ke Bali. Jadi keberangkatannya tidak ada izin dari saya," kata dia.
Mengenai tujuan keberangkatan tim manajemen ke Bali, Bupati Anna Sophanah juga belum mengetahui secara detail.
"Pelayanan kepada masyarakat jangan sampai berkurang kualitasnya karena tim medisnya ada kegiatan di Bali. Itu saja yang saya harapkan," tandas Anna.