Cuplik.Com - Indramayu - Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni Pancasila sudah mulai diselewengkan, salah satunya adanya isu muncul "NKRI Syariah". Hal itu dinilai menjadi salah kaprah dan bertentangan dengan Pancasila. Warga diminta cerdas memahami isu yang sedang berkembang.
Diungkapkan oleh Anggota MPR/DPR RI, Ono Surono ST, dalam acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di desa Rajasinga, Terisi, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (17/2/17).
Dihadiri juga oleh anggota DPRD Jawa Barat Bambang Mujiarto, Kuwu Rajasinga, Polsek dan Koramil Terisi, perwakilan Kelompok tani dan tokoh masyarakat setempat.
"NKRI Syariah itu sangat beda dengan Pancasila, jadi kalau ada yang mengatakan itu, salah kaprah," ujar Ono.
Ia menjelaskan, Pancasila sendiri sangat beragam sesuai dengan keanekaragaman di Indonesia, bukan hanya yang beragama Islam tetapi juga agama-agama yang dijamin oleh UUD 1945.
Sehingga, kata dia, jika ada yang ingin mengubah dasar negara dari Pancasila ke yang lain, maka itu sudah menyalahi UU dan mengancam dasar negara dan keutuhan Republik Indonesia.
"Apalagi isu-isu itu (agama -red.) dibawa ke ranah politik, itu sangat tidak mendidik ke masyarakat," tegasnya.
Oleh karenanya ia meminta kepada masyarakat agar bisa memahami dan memilah dengan cerdas, terkait isu-isu yang baru-baru ini dihembuskan, terutama di media sosial.
Kuwu Desa Rajasinga, Julhaidir, menyambut baik atas kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan, yang juga menghadirkan sejumlah kelompok tani dan warga setempat.
"Kami dari pemerintahan desa Rajasinga, menyambut baik atas kehadiran bapak Ono Surono anggota DPR RI dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan, apalagi disini juga banyak kelompok tani dan masyarakat yang memang harus mengerti juga tentang 4 Pilar kebangsaan seperti apa," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh perwakilan jajaran Polsek dan Koramil Terisi, pihaknya mendukung tentang acara sosialisasi 4 pilar tersebut, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat terkait dengan situasi politik sekarang agar jangan terprovokasi dan adu domba, juga agar bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas di wilayah masing-masing.
Sementara itu, anggota DPRD provinsi Jawa Barat, Bambang Mujiarto mengungkapkan, masyarakat harus tetap bergotong-royong dalam mewujudkan bangsa yang bersatu dan berdaulat.
"Kita harus mengedepankan gotong royong sebagai wujud kepribadian bangsa dan perilaku anak bangsa, sehingga Indonesia secara satu kesatuan dan berjuang bersama membentuk NKRI yang tidak terpecah belah," pungkas Bambang.