Cuplik.Com - Jakarta - Terkait dengan kabar yang beredar di beberapa media online tentang aksi anti raja Arab Saudi yang dilakukan oleh Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Solideritas Perempuan (SP) dan LBH Jakarta di depan Kedubes Arab Saudi pada Kamis (02/03), merupakan berita "Hoax" dan tidak benar.
Hal itu seperti dikatakan Ketua umum SBMI, Hariyanto, jika aksi damai yang dilakukannya tersebut merupakan aksi Bela Rusmini Wati, menuntut agar Rusmini dibebaskan dari hukuman penjara di Arab Saudi, setelah Rusmini dituduh melakukan Sihir. (Baca:
Sambut Raja Salman SBMI Gelar Aksi Desak Bebaskan Rusmini)
"Jadi, aksi ini murni untuk kepentingan buruh migran Indonesia, yang banyak mengalami kriminalisasi di Arab Saudi, seperti Rusmini Wati yang dipenjara atas tuduhan melakukan sihir," Tegasnya, Jumat (03/03/17)
Hari menegaskan, jika aksi bela Rusmini tidak ada hubungannya dengan aksi sebelumnya yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memprotes aksi-aksi militer koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap kaum Houthi Yaman.
Pihaknya berharap, agar media dapat memberikan informasi yang benar sesuai dengan fakta di lapangan dan tidak menggiring opini.
Seperti diketahui, bahwa Rusmini Wati adalah korban kriminalisasi yang dilakukan oleh Abdul Ajiz Muhamad Alzanidy, karena tidak bisa membayar uang gaji Rusmini selama 2 tahun, pasca mempoligami 4 orang istri. Rusmini juga dipaksa oleh polisi agar mengakui melakukan sihir, yang sebenarnya tidak pernah ia lakukan. Pengakuan itu, justru malah membuat Rusmini mengalami nasib tragis, karena berujung pada vonis hukuman mati dan denda 1 juta riyal.
Atas bantuan hukum dari pengacara KBRI di Arab Saudi, akhirnya Rusmini di vonis 12 tahun penjara dan 1.200 kali cambukan. Hingga saat ini, Rusmini baru menjalani hukuman penjara selama 5 tahun.