Selasa, 4 Maret 2025

Lembaga Terkorup Di Indonesia Adalah DPR, Dalam Persepsi masyarakat

Lembaga Terkorup Di Indonesia Adalah DPR, Dalam Persepsi masyarakat

SOSIAL
8 Maret 2017, 10:33 WIB
Cuplik.Com -
Jakarta - Indonesia dihebohkan dengan hasil survei yang dilakukan Transparency International (TI), yang mencoba memotret kinerja pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah di berbagai negara, termasuk negara-negara asia pasifik melalui persepsi dan pengalaman masyarakat. Potret tersebut tergambar dalam survei opini publik yang dinamakan "Global Corruption Barometer" (GCB).
 
Berdasarkan hasil GCB 2017 yang dilansir TI, polisi dianggap masyarakat negara asia pasifik sebagai lembaga terkorup. Hasil ini sedikit berbeda dengan survei GCB 2017 yang dilakukan di Indonesia. Meski polisi masih dipersepsikan masyarakat sebagai salah satu lembaga yang korup, tetapi yang menduduki peringkat teratas adalah DPR. Seperti yang dirilis Hukumonline.
 
Sekretaris Jenderal Transparency Internasional Indonesia (TII) Dadang Trisasongko mengatakan, masyarakat Indonesia mempersepsikan lembaga legislatif sebagai lembaga terkorup, setidaknya selama tiga tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain pemberitaan kasus-kasus korupsi yang melibatkan anggota legislatif di media.
 
Kemudian, faktor lainnya adalah kinerja lembaga legislatif dalam menjalankan fungsi utamanya (legislasi, anggaran, pengawasan) maupun kinerja pemberantasan korupsi di internal mereka yang tidak maksimal. Bahkan, perkembangan terakhir, DPR justru getol merevisi UU No. 30 Tahun 2002 tentang KPK (UU KPK).
 
Objek Tahun 2013 Tahun 2017
DPR 89 % 54 %
Birokrasi 79 % 50 %
DPRD 47 % 47 %
Ditjen Pajak 45 % 45 %
Polisi 91 % 40 %
Kementerian 32 % 32 %
Pengadilan 86 % 32 %
Pengusaha 54 % 25 %
Tokoh agama 31 % 7 %
Sumber : TII
 
Walau begitu, Dadang menjelaskan, secara umum, GCD 2017 menggambarkan optimisme masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah di tengah-tengah meningkatnya eskalasi kasus-kasus korupsi. Apalagi, model kasus korupsi sekarang bukan lagi korupsi administratif, melainkan grand corruption atau political corruption.
 
Ia mencontohkan, salah satunya penanganan kasus korupsi e-KTP. Upaya-upaya tersebut dipercaya masyarakat sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, ada kekhawatiran masyarakat jika mereka ikut berperan dalam pemberantasan korupsi, akan ada konsekuensi, seperti kriminalisasi.
 
“Ada kriminalisasi, menyempitnya ruang ekspresi. Ini jadi tugas kita bersama untuk mengingatkan pemerintah bahwa keterbukaan politik, ruang ekspresi publik tetap harus dijamin karena itu akan memperkuat mempercepat upaya pemberantasan korupsi yang dijalankan (pemerintah),” katanya dalam peluncuran GCB 2017 di Jakarta, Selasa (7/3).
 
Kekhawatiran masyarakat ini tercermin dari hasil survei GCB 2017. Manajer Departemen Riset TII Wawan Sujadmiko mengungkapkan, meski banyak masyarakat Indonesia yang menolak suap, yaitu sekitar 33 persen, tetapi hanya 11 persen masyarakat yang memilih “melaporkan korupsi” sebagai bentuk partisipasi dalam pemberantasan korupsi.
 
Padahal, menurut Wawan, 78 persen responden setuju bahwa masyarakat biasa dapat berperan dalam melawan korupsi. Akan tetapi, 38 persen responden merasa takut akan konsekuensi melaporkan korupsi, 14 persen tidak tahu dimana tempat melapor, 12 persen tidak tahu bagaimana cara melapor, dan 12 persen merasa tidak ada efeknya melaporkan korupsi.
 
Hal ini bertolak belakang dengan hasil survei GCB 2017 di asia pasifik. Dalam upaya pemberantasan korupsi, sebagian besar masyarakat di asia pasifik memilih berpartisipasi dengan cara "melapor". Sebab, cara ini dipandang sebagai cara yang paling efektif bagi masyarakat untuk berperan dalam pemberantasan korupsi.
 
Karena itu, sambung Wawan, TII merekomendasikan akses dan jaminan terhadap pelapor, saksi, dan korban, khususnya pada kasus-kasus korupsi. Mengenai DPR yang dianggap masyarakat sebagai lembaga terkorup, TII merekomendasikan agar lembaga legislatif (DPR dan DPRD) melakukan upaya lebih keras dalam menegakan integritas dan nilai-nilai antikorupsi.
 
“(TII juga merekomendasikan) Reformasi birokrasi oleh pemerintah (pusat dan daerah) menjadi ujung tombak bagi penyediaan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat. Inisiatif seperti Saber Pungli, bisa menjadi inovasi bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama dalam memberantas kasus korupsi di Indonesia," ujarnya.
 
Untuk diketahui, survei GCB 2017 dilakukan untuk memotret kinerja pemberantasan korupsi berdasarkan pendapat dan pengalaman masyarakat di masing-masing negara dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Survei dilakukan selama Juli 2015 sampai Januari 2016 oleh TI kepada hampir 22.000 responden di 16 negara asia pasifik.
 
Survei berbasis pada responden rumah tangga dengan rentang usia 18 sampai 55+ tahun. Metode survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka dan phone call. Ada lima indikator GCB, yaitu tingkat korupsi, kinerja pemerintah, korupsi di lembaga negara, suap layanan publik, dan masyarakat melawan korupsi.
 
Di Indonesia sendiri, survei dilakukan terhadap 1.000 responden yang tersebar secara proporsional di 31 provinsi. Papua, Papua Barat, dan Maluku Utara tidak dilakukan survei karena kendala waktu pengambilan data. Responden diwawancara pada medio 26 April 2016-27 Juni 2016 dengan batasan pada pengalaman dan pengetahuan dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.

Penulis : Rego Adem
Editor : Rego Adem

Tag :

CURHAT RAKYAT

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah