Ruslandi menegaskan, proses PAW yang dilakukan sama sekali tidak melanggar aturan, baik aturan ketatanegaraan maupun aturan partai yang tertuang dalam AD/ART PDI Perjuangan, termasuk soal pelanggaran disiplin Partai, menurutnya masih dalam koridor AD ART serta Peraturan Partai lainnya.
"Mereka itu kalau merasa Pengurus DPC harus memahami dan jangan tergiring pada opini emosional yang mengenyampingkan aturan. Saya selaku Ketua DPC bukan anti kritik, seneng saya dikritik terkait kebijakan karena semua masih dalam koridor organisasi," ujarnya kepada cuplikcom melalui smartphone, Jumat (17/3/17).
Menanggapi tudingan bahwa soal proses PAW pihaknya tidak pernah melaksanakan rapat dan melibatkan pengurus DPC dalam mengambil kebijakan, Ruslandi membantah, ia mengaku bahwa semuanya sesuai dengan prosedur aturan partai. (Baca: Soal PAW, Ketua DPC PDIP Indramayu Dinilai Langgar Aturan Partai)
"Kebijakan DPC terkait PAW sudah ditempuh melalui rapat DPC dan sudah clear, risalah rapatnya ada, semua daftar hadirnya pun lengkap. Itu hanya pembangunan opini mendiskreditkan saja, karena ada orang yang berharap lebih," tuturnya.
Terkait pernyataan bahwa dirinya tidak memberikan contoh yang baik kepada kader di bawahnya, Ia justru mempertanyakan sikap PAC yang kurang memahami dan mendukung kerja-kerja ketua.
"Justru PAC jika ingin memberikan dukungan kepada kebesaran Partai harus bersikap memahami yang saya lakukan. Ketua DPC tidak mungkin mengajari berorganisasi yang salah. Saya faham aturan, karena saya lama belajar aturan di PDI Perjuangan, pijakan saya Aturan, baik aturan UU maupun aturan Partai. Ga ada saya mengkondisikan personal siapapun. Setiap orang/kader sudah terkondisikan melalui kiprahnya serta nasibnya masing-masing," pungkasnya.