Namun aksinya dipatahkan saat mereka menaiki mobil truk tumpangan di jalur pantura Kertasemaya, Kabupaten Indramayu. Ratusan pelajar ini langsung digiring ke mapolsek setempat. Saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan tiga buah alat gir bertali serta satu pisau bergagang.
"Penggagalan ini berkat kartu nama yang dibagikan oleh para Bhabinkamtibmas yang ada nomor HP para Bhabin. Serta nomor telepon Polsek, termasuk nomor pengaduan masyarkat ke polres Indramayu dengan nomor 085320550648, " terang Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Eko Sulistyo B melalui Kasubag Humas Ajun Komisaris Heriyadi, Minggu (19/3/17).
Dikatakannya, dari kartu nama yang dibagikan ke masyarakat tersebut, warga rupanya menghubungi kepolisian terdekat. Pasalnya warga curiga ada kerumunan pelajar yang berada di dekat Pos PJR di Jatibarang.
"Kapolsek Sukagumiwang usai menerima laporan dari warga langsung menghubungi Polsek Jatibarang untuk berkordinasi. Sejumlah petugas dari dua polsek langsung datang ke depan pos PJR dan ternyata benar ada kerumunan pelajar, namun mereka sudah menaiki sebuah truk. Akhirnya truk tersebut dikawal hingga diberhentikan di depan mapolsek Sukagumiwang," paparnya.
Ratusan pelajar terdiri dari pelajar SMP seperti dari Jatibarang sebanyak 31 orang, Indramayu 23 orang, Sindang 11 orang, Losarang 11 orang, Lohbener 9 orang, Tukdana 6 orang, Terisi 11 orang, Lelea 8 orang, Krangkeng 1 orang, Widasari 1 orang, dan Bangodua 6 orang.
"Dari ratusan pelajar ini ada beberapa pelajar putri termasuk yang tidak bersekolah. Setelah kami melakukan pendataan, kemudian kami memanggil orang tuanya dan para guru. Tujuannya agar mereka harus diberikan perhatian khusus agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. setelah dilakukan pembinaan kita kembalikan lagi ke orang tuanya masing-masing," pungkasnya.