Kepala Desa Sliyeg, Warsito mengatakan, acara adat mapag sri ini diisi dengan doa bersama di saung yang ada dilahan sawah.
"Jadi kita melaksanakan itu mapag sri dipesawahan sekarang itu kalau setelah panen namanya syukuran pesta panen," ujarnya disela-sela acara kepada cuplikcom, Rabu (05/04/17).
Ia mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk melestarikan adat istiadat dari dulu bahwa jika tidak dilaksanakan masyarakat akan bergejolak.
"Memang kalau hubungan historis ada, nah tetapi kalau makna daripada itu jangan sampai menimbulkan perpecahan masyarakat," tuturnya.
Dia berharap, semoga masyarakat ini dengan adanya syukuran pesta panen ini untuk bersatu menuju Desa Sliyeg yang makmur.
"Sehingga Desa Sliyeg terwujud menjadi masyarakat yang religius, subur dan makmur mencapai kesejahteraan," tutupnya.
Dalam melaksanakan adat istiadat mapag sri ini masyarakat di hibur dengan pagelaran seni budaya pentas Sandiwara (wayang orang khas Indramayu).
Mapag Sri adalah salah satu adat atau budaya masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Sunda yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.