Rabu, 12 Februari 2025
Menanggapi hal tersebut, Ketua GNPK-RI pimpinan daerah Kabupaten Indramayu, Djaja mengatakan, proyek yang dikerjakan oleh rekanan ini menjadikan masyarakat sekitar merasa kecewa, karena baru beberapa waktu lalu selesai dikerjakan kini kondisi jalan sudah rusak kembali.
"Pasalnya warga yang memantau pengerjaan jalan tersebut seakan tidak yakin dengan kekuatan aspal hotmix yang dikerjakan rekanan itu," ujarnya, Minggu (09/04/17).
Ia menjelaskan, selain itu ketebalan jalanya juga tipis, dalam pelaksanaannya pun tidak ada papan proyek.
"Sehingga kami tidak tahu berapa anggaran, berapa hari kalender kerja dan siapa penyedia jasa kontruksinya," ujar Djaja kepada cuplikcom.
Ia menambahkan, sementara menurutnya pengerjaan proyek ini diduga keras terindikasi ada aroma mark up (penggelembungan anggaran-red).
"lihat saja aspal hotmixnya sangat tipis, sudah itu belum lama perbaiki sudah rusak kembali," ungkapnya.
Masih kata Djaja, pihaknya mendesak kepada Kejaksaan Negeri Indramayu untuk turun tangan menyelidiki dugaan penyelewengan tersebut.
"Meminta kepada kejaksaan negeri Indramayu untuk turun atas dugaan penyelewengan tersebut, karena biaya yang dipergunakan untuk perbaikan jalan umum itu berasal uang dari rakyat," tandasnya.
Djaja menyebutkan, pengerjaan jalan tersebut dilakukan sekitar akhir tahun 2016 lalu.
