Pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Indramayu Jawa Barat dan Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Banser-Nu) Kabupaten Indramayu menyatakan sikap menolak perilaku sosial intoleransi, radikalisme, arabisme (sempit), terorisme dan segala bentuk kekerasan yang dibalut atas nama keagamaan.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Indramayu, Miftahul Fatah mengatakan, Ia menuntut dan mendesak kepada Bupati Indramayu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indramayu, Kapolres Indramayu, Dandim Indramayu dan seluruh lapisan di lingkungan Kabupaten Indramayu untuk tidak membiarkan dan memberikan ruang bagi kelompok-kelompok sosial dan keagaaman yang berniat memprakarsai tumbuhnya perilaku dan gerakan anti Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Undang-undang 1945.
"Kami menolak gagasan Khilafah yang diusung oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan NKRI bersyariah yang diusung oleh Front Pembela Islam (FPI) karena mengakibatkan perpwcahan dan mebgancam keutuhan NKRI," ujarnya.
Ia menuturkan, dengan tegas ia menolak seluruh kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia yang menyebarkan propaganda khilafah dengan maksud merubah pancasila sebagai asas ideologi dan asas tunggal kehidupan bernegara.
"Kami menuntut kepada Presiden dan Kementrian Dalam Negeri untuk segera membubarkan kelembagaan HTI dan seluruh sekutunya di bumi pertiwi ini, baik secara organisasi, paham dan pola gerakan," tegasnya.
Ia menambahkan, menuntut kepada semua lapisan di Kabupaten Indramayu untuk menindak tegas siapa saja elit birokrasi dan politik pemerintahan yang terlibat.
"Semua yang terlibat langsung atau tidak langsung memberikan fasilitas terhadap kelompok-kelompok keagamaan (Islam) radikal, fundamentalis, anarkis tukang tebar caci maki, hina penghinaan, dan memprovokasi umat dengan dalil negara khilafah tanpa ampun," tandasnya.
Miftahul Fatah mengajak, pengikut HTI untuk kembali pada jalan yang benar, Islam Rahmatan Lil Alamin sesuai bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.