Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa yang terjadi.
Hal tersebut diungkapkan Ibnu Rosyadi, ia mengatakan, insiden tersebut merupakan upaya untuk menenggelamkan secara perlahan penegak hukum terutama yang menguak persoalan korupsi.
"Yang kita ketahui bersama bahwa hari ini beliau sedang menangani kasus besar korupsi di Republik Indonesia ini," ujarnya yang juga Ketua PK PMII Unwir Indramayu, Kamis (13/04/17).
Lanjut Ibnu, ia mengecam tindak kekerasan yang menimpa sahabat Novel Baswedan dan mendesak aparat penegak hukum agar cepat menangkap pelaku kekerasan serta dihukum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
"Tangkap segera pelakunya dan hukum dengan seberat-beratnya," tukasnya.
Lanjutnya, dia menyampaikan kepada seluruh anggota dan pengurus untuk melakukan doa bersama sebagai bentuk bela sungkawa dan dukungan moral terhadap para penegak hukum yang hari ini sedang mengalami musibah.
"Mari kita gelar doa bersama untuk dukungan terhadap pengak hukum yang hari ini mendapat cobaan supaya dapat terus menegakkan keadilan dan mampu menghancur leburkan angkara murka," pungkasnya.
Selain itu, Ibnu mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menggelar doa bersama untuk kesembuhan sahabat Novel Baswedan agar bisa menjalankan aktifitas seperti biasanya.
"Semuanya mari kita doa bersama untuk kesembuhan beliau agar bisa menumpas korupsi yang ada di negara ini,"tandasnya.
Diketahui, penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal setelah melakukan Sholat Subuh di Masjid Al Ikhsan dikawasan Kelapa Gading Jakarta Utara dekat rumahnya.