Cuplik.Com - Indramayu - Anggota DPR RI Komisi IV, Ono Surono ST, menghimbau kepada masyarakat di Dapilnya untuk melakukan gerakan secara serius dalam mencegah radikalisme yang mengancam NKRI. Ia mengingatkan pentingnya memahami sejarah terbentukanya negara Indonesia dan mendalami ilmu agama adalah upaya konkrit mencegah radikalisme.
Hal itu diungkapkan dalam acara Sosialisasi 4 Pilar di desa Sindangkerta kecamatan Lohbener kabupaten Indramayu, Sabtu (17/6/17).
Acara dihadiri sejumlah tokoh masyarakat setempat dan Pengurus pusat, Korwil, Korcam dan Kordes dari Rumah Aspirasi Ono Surono (RAOS).
Ono Surono mengatakan, kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang diuji dengan berbagi macam isu SARA dan intoleran oleh pihak-pihak tertentu yang bermaksud memecah belah bangsa Indonesia, yakni, terancam oleh gerakan-gerakan radikalisme yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ono menegaskan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tentunya menjadi pedoman satu-satunya azas yang harus dipegang dan diperjuangkan oleh rakyat Indonesia, sehingga jangan ada sedikit pun gerakan yang menolak Pancasila yang sudah ditetapkan hari kelahirannya pada 1 juni.
Seperti diketahui, 1 Juni 1945 merupakan awal proses kelahiran Pancasila hingga disepakati pada 18 Agustus 1945 dan sampai sekarang.
"Pancasila lahir di bulan Juni. Di bulan Juni juga Bung Karno wafat, hingga menjadi bulan yang sakral, apalagi bertepatan dengan bulan puasa dan hari raya, semoga menjadi berkah," Ungkapnya.
Ono mengajak seluruh elemen masyarakat, NKRI merupakan harga mati dan agar bisa mengembangkan toleransi keberagaman, serta tetap pada garis pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
"Nilai-nilai itu jangan pernah pudar pada diri kita, hingga menjadi pilar atau pondasi untuk kehidupan kita sehari-hari," Jelasnya.
Sementara, Sahali SH, Ketua RAOS pusat menambahkan, pihaknya mengimbau kepada seluruh anggota RAOS dan masyarakat pada umumnya untuk bersama berjuang dalam melakukan upaya pencegahan radikalisme yang mengancam NKRI.
"Bukan hanya di lapangan, tetapi juga harus melalui medsos dalam pencegahan radikalisme yang memecah belah NKRI, khususnya di Indramayu," Tegasnya.