Dalam arahannya H. Marsono menyampaikan bahwa tradisi khas orang Indonesia, yakni mudik dihari raya Idul Fitri yang bermakna silaturrahim. Meski sebenarnya silaturrahim tidak ada kaitannya secara langsung dengan rangkaian ibadah Ramadhan dan Idul Fitri, tapi tradisi ini sangat baik untuk dilestarikan.
"Kita saling mengunjungi sanak saudara bahkan tetangga atau teman sejawat, atasan dan bawahan," ujarnya.
Ia menambahkan kesempatan Idul Fitri tidak akan dijumpai pada moment lain apapun. Untuk itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Bagi yang masih punya masalah dengan sanak saudaranya, kesempatan ini sangat cocok untuk saling bermaafan. Kepada mereka yang sudah mulai renggang, kesempatan ini sangat baik untuk merapatkan kembali. Kepada yang sudah akrab dan dekat, kesempatan ini tetap lebih baik untuk memupuk tali persaudaraan," tuturnya.
Dia menyebutkan ada janji Rasulullah SAW yang patut untuk direnungkan. Beliau bersabda, "Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaknya dia bersilaturrahim, niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezekinya, ditambah umurnya dan Allah memasukkannya ke dalam syurga yang dijanjikan-Nya" (HR. Ar-Rabii).
Sementara Ketua FK TAGANA kabupaten Indramayu Z. Abidin didampingi Korlap Benny Setiawan memaparkan agar petugas posko dapat melayani pemudik yang istirahat di posko ini dengan sebaik-baiknya.
"Berilah pelayanan dengan sebaik-baiknya bagi para pemudik yang istirahat di posko ini namun jangan lupa kalian dapat menjaga kesehatan," ungkapnya, Minggu (25/06/17).
Diketahui, bahwa Posko ini sudah dibuka H-4 dan H+3 selama 24 jam. Dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 2 sef yakni pada jam 07.00 sd 18.00 dan 18.00 sd 07.00 yang bertugas seluruh anggota TAGANA berjumlah 43 orang.