Jum'at, 31 Januari 2025

Ini Kata Ono Surono Soal Pro Kontra Aksi 10 Ribu Nelayan Tolak Kebijakan Susi

Ini Kata Ono Surono Soal Pro Kontra Aksi 10 Ribu Nelayan Tolak Kebijakan Susi

EKONOMI
12 Juli 2017, 19:31 WIB
Cuplik.Com - Jakarta - Menanggapai respon pro dan kontra terhadap aksi unjuk rasa 10 ribu nelayan yang menuntut kebijakan Menteri KKP Susi Pudjiastuti, ketua umum Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN), Ono Surono ikut menanggapi polemik tersebut, Ia menegaskan ada 5 (lima) hal yang harus diperhatikan.

Pertama, menurut Ono, banyak kalangan masyarakat Indonesia senyatanya tidak mengerti kondisi nelayan di Indonesia termasuk salah satu Ketua Umum dari organisasi nelayan terbesar di Indonesia yang mengatakan bahwa aksi unjuk rasa nelayan dilakukan oleh pengusaha-pengusaha perikanan yang takut keuntungannya menurun jika penggunaan Cantrang dilarang.

"Perlu diketahui bahwa Kapal perikanan di Pantura Jawa termasuk Cantrang, Payang dan Dogol di hampir di seluruh negeri ini, dikelola bersama antara pemilik atau juragan dan nahkoda atau ABK. Hubungan antara Juragan dan ABK yang mengelola bersama itu diiiringi dengan pola bagi hasil atas produksi ikannya, pembagian antara 60 banding 40 atau 50 banding 50," ujar Ono Surono dalam rilis yang diterima cuplikcom, Rabu (12/7/17).

Hal itu diungkapkannya berdasarkan pada UU No.7/2016 tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam disebutkan bahwa ABK atau nelayan pekerja adalah nelayan kecil yang harus dilindungi oleh negara.

"Sehingga bila dianggap gerakan unjuk rasa nelayan karena ulah juragan kapal, maka itu salah besar! Gerakan unjuk rasa itu murni dari Masyarakat Nelayan yang merasa terdzalimi, dan diperlakukan tidak adil oleh negara terutama oleh Menteri Kelautan dan Perikanan," tegas Ono yang juga menjadi ketua umum Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI).

Kedua, lanjut Ono, dialog yang sering dilakukan antara KKP dengan nelayan Cantrang atau Dogol atau Payang, disampaikan oleh Menteri KP merupakan pertemuan monolog atau satu arah dengan pola KKP selalu paksakan kebijakannya tanpa mempertimbangkan aspirasi atau masukan dari nelayan apalagi didasari oleh kajian-kajian yang menyangkut ekologi, ekonomi, sosial dan budaya.

"Sehingga walau dikatakan dialog sudah dilakukan tetapi hasilnya nol besar. Hal itu terbukti Nelayan Cantrang/Dogol/Payang masih melalukan aksi unjuk rasa menolak kebijakan pelarangan cantrang/dogol/payang," jelas mantan ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Indramayu dan Jawa Barat ini.

Ketiga, Ono memaparkan bahwa nelayan Cantrang/Dogol/Payang yang dikatakan telah dan akan mendapatkan bantuan alat tangkap pengganti, senyatanya baru direalisasi kurang dari 20 persen dan nelayan sampai saat ini pun masih banyak yang belum menggunakan karena faktor kurangnya jumlah bantuan per-paketnya dan jenis atau spesifikasi yang tidak sesuai dengan keinginan nelayan. Sehingga dapat dikatakan program penggantian alat tangkap itu gagal total. 

Keempat, Ono menegaskan mendukung rencana presiden Jokowi untuk segera menginstruksikan Menteri KP untuk mengeluarkan regulasi penundaan pelarangan cantrang/dogol/payang sampai Desember 2019 sekaligus membuat kajian ekologi, ekonomi, sosial dan budaya terkait penggunaan cantrang/dogol/payang oleh tim kajian yang melibatkan seluruh unsur, yakni pemerintah, akademisi, dan nelayan.

"Menyiapkan skema pembiayaan penggantian alat tangkap 100 persen dari APBN untuk nelayan 10 GT ke bawah dan perintahkan perbankan BUMN untuk membiayai pergantian alat tangkap kepada nelayan 10 GT ke atas, serta mengatur wilayah dan jumlah alat tangkap cantrang/dogol/payang pada masa penundaan sampai Desember 2019," terang Ono.

Kelima, Ono juga mendukung rencana Presiden Jokowi untuk menghentikan segala jenis kriminalisasi kepada nelayan.

"Terutama kepada nelayan-nelayan kecil yang saat ini sedang menjalani hukuman dipenjara akibat regulasi yang dibuat oleh Menteri Kelautan dan Perikanan," pungkasnya.

 


Penulis : Dewo
Editor : Dewo

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503