Cuplik.Com - Jakarta - Waketum Gerindra Arief Poyuono menyurati ketum PDIP Megawati Soekarnoputri soal ucapan "wajar PDIP disamakan dengan PKI". Arief, yang akan dipolisikan PDIP, mengaku tak berniat menyamakan PDIP dengan PKI karena dirinya memiliki darah "banteng".
Meski sudah mengklarifikasi ucapannya, Arief kini harus menelan pil pahit akibat ucapannya. Organisasi sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) mempolisikan Arief di Polda Jatim dan Polda Metro Jaya. Soal pelaporan tersebut, Arief mengaku akan membiarkan laporan tersebut. Seperti yang dirilis detiknews.
"Ya, itu hak dia, hak dia. Saya sudah mengklarifikasi bahwa PDIP bukan PKI. Sekali lagi, ya biarin aja, kan PDIP itu bukan PKI. PDIP itu berdasarkan Pancasila," kata Arief.
Arief pun sebelumnya sudah ditelepon oleh ketum Gerindra Prabowo Subianto dan diminta meminta maaf kepada PDIP. Namun, PDIP tetap tak terima dengan ucapan Arief. Menurut PDIP, frasa "PKI" digunakan oleh pihak-pihak yang sulit mencari kesalahan PDIP guna menjatuhkan citra partai. Untuk Arief sendiri, PDIP mengatakan Arief sangat tak mengerti sejarah dan hubungan Megawati-Prabowo.
"Nggak ada celah yang mau dijadikan pintu masuk menusuk PDIP, mungkin itu (isu PKI) dianggap paling gampang kali. Tapi kan masyarakat tahu lah," ucap Ketua Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan PDIP Trimedya Panjaitan.
Nah, menanggapi sikap PDIP, Arief mengatakan tidak mungkin menghina PDIP sebagai PKI karena ia mengaku memiliki keturunan kader PDIP. Bahkan, ayahnya adalah kader Partai Nasional Indonesia (PNI) pimpinan Sukarno.
Kini, Arief mengirim surat ke Megawati karena merasa hubungannya tak sebatas politik. Arief mengaku mengidolai Megawati.
"Saya ini, ayah saya itu tokoh PDIP, ayah saya itu PNI, pernah dipenjara bersama Pak Taufik Kiemas oleh Orde Baru. Jadi, hubungan saya dengan Ibu Megawati itu sudah bukan lagi hubungan politik. Artinya, saya menghormati Ibu Megawati itu sudah seperti orang tua saya sendiri," tutur Arief.
Arief merahasiakan soal isi surat. Yang jelas, surat berisi permohonan maaf kepada Megawati dan PDIP.
"Penjelasan kepada Ibu Megawati juga permohonan maaf kalau saya salah. (Suratnya) Itu rahasia, surat rahasia ke Ibu (Megawati)," ucap Arief.
Apakah sepucuk surat kepada Megawati sebagai upaya Arief menyelamatkan diri?