Anggi saat mendengar keluh kesah Rastinah (cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Mengunjungi salah satu warga yang hidup di bawah garis kemiskinan, istri dari Ono Surono anggota DPR RI, Setyowati Anggraini Saputro atau disapa Anggi, terpanggil untuk mendengar keluh kesah warga tersebut. Selain memberikan bantuan langsung, warga tersebut juga akan diberikan akses pekerjaan dan peluang usaha agar bisa bangkit secara ekonomi.
Warga tersebut adalah Rastinah (50) dan keluarganya yang tinggal di blok Dudukan RT/RW 01/01 desa Singajaya kecamatan Indramayu, dikunjungi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB, Senin (27/11/2017).
Rastinah yang tinggal digubug bambu beralaskan tanah itu, sumringah ketika didatangi oleh Anggi, Rastinah yang beranak empat, masih kecil-kecil, Ia harus menjadi tulang punggung keluarga karena suaminya tidak bisa mencari nafkah.
Meski letak rumahnya tak jauh dari kota, untuk sampai ke kediaman Rastinah, Angggi harus menempuh perjalanan sepanjang kurang lebih 3 km dari pusat desa Singajaya menggunakan kendaraan roda dua karena Medan tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda 4 dan kondisi jalannya pun tanah lumpur.
Curhat Rastinah
Sesampainya disana, Rastinah yang saat itu baru pulang dari pasar karena semalam harus menginap untuk menjual ikan, ditanya oleh Anggi "Berapa harga ikan yang ibu jual sekilonya?"
Rastinah menjawab, "tiga ribu rupiah sekilo, saya bawa ke pasar tadi 10 kg tapi orang yang biasa mau membeli ikan saya tidak ada, jadi saya tinggal di lapak penjual yang biasa beli ikan saya, dari pada dibawa pulang lagi nantinya tidak ada yang beli." jawabnya.
Ia mengungkapkan keluhannya di hadapan Anggi "Dari desa tidak ada kepedulian, saya dulu pernah minta surat keterangan dari desa untuk diajukan ke kecamatan agar mendapat bantuan, tapi Kepala desa malah memberi jawaban ketus. Kades itu malah bilang "memangnya siapa yang mau ngasih bantuan? Sana saja ke kecamatan" Kata Rastinah mengulang perkataan Kepala desa Singajaya.
Oleh karenanya Rastinah langsung mendatangi kantor kecamatan namun tetap tidak mendapatkan hasil "Setelah itu saya ke kecamatan, sampai dikecamatan mereka bilang harus dari desa yang mengajukan bantuan, akhirnya saya pulang sambil nangis karena usaha mendatangi kantor desa dan kecamatan sia-sia" keluhnya.
Kepada Anggi, Rastinah juga menyampaikan kekecewaannya saat membawa Casban berobat di RSUD Indramayu, Casban yang terserang stroke sempat dirawat sehari semalam di RSUD, meski pakai BPJS ia tetap harus membayar sejumlah uang sebesar Rp.700.000,-
"Dulu suami saya bawa berobat ke RSUD, dirawat sehari semalam di sana, lalu diharuskan membayar Rp.700.000,- padahal saya pakai BPJS dan sudah mengurus surat-surat tapi tetap harus bayar, karena saya tidak mengerti apa-apa akhirnya saya bayar saja, itupun hutang ke tetangga-tetangga," katanya.
Anggi Ingin Membantu Rastinah
Sementara, sambil berkaca-kaca, Anggi mengungkapkan keprihatinannya terhadap Rastinah dan keluarga, ia juga menyayangkan dalam hal ini pemerintah desa yang tidak menunjukan kepedulian terhadap warganya sendiri.
"Sebenarnya kondisi masyarakat miskin seperti ini banyak di Indramayu, padahal sangat dekat dengan kota" jelasnya.
"Memang pemerintah kabupaten jangkauannya luas, harusnya pemerintah desa dulu yang tanggap terhadap kondisi warga desanya karena pemerintah kabupaten dapat tembusan dari desa dulu. Pemerintah desa harus mengutamakan dan peduli kepada masyarakat yang tinggal di desanya" tambah anggi.
Anggi juga mengungkapkan keinginannya untuk bisa terus membantu Rastinah.
"Insya Allah tiap bulan saya usahakan membantu ibu Rastinah, jika saya tidak sempat datang langsung nanti orang saya yang akan datang ke sini untuk memberi bantuan," ungkapnya.
Bukan hanya itu, Anggi juga berencana jika ada peluang kesempatan, ia akan memberikan akses pekerjaan dan usaha untuk bisa menolong keluarga Rastinah agar bangkit dari keterpurukan.
"Selain bantuan juga saya nanti kalau ada peluang usaha atau pekerjaan, akan diberitahu ke mereka (keluarga Rastinah, -red.)," pungkasnya.