Mediasi LSM DSAI bersama Sponsor CTKI (Cuplik.com/ist)
Indramayu - Calon TKI yang akan berangkat ke negara Taiwan, hingga setahun lebih belum dipekerjakan dan mendapat job di negara tujuan tersebut, padahal sudah mengeluarkan biaya proses pemberangkatan hingga 21 juta kepada pihak sponsor dan PJTKI.
CTKI Asal Desa Pegagan Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, Angga (21 tahun) dijanjikan pihak sponsor akan diberangkatkan ke negara tujuan Taiwan, namun belum juga mendapat kepastian apapun, sehingga mengadu dan sekaligus melimpahkan kuasanya kepada Lembaga Swadaya Masyarakat Development and Social Advocation Institute Kabupaten Indramayu.
Informasi yang dihimpun cuplik.com menyebutkan, Angga yang akan diberangkatkan oleh pihak sponsor dengan inisial KR warga Cemara Kulon Kecamatan Losarang di PT. Della Fadilah Nugraha yang ada di wilayah Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat, namun belum mendapat kepastian dan job untuk Calon TKI tersebut.
Angga sudah mengeluarkan biaya keberangkatan hingga total 21 juta, yang sudah dibayarkan ke pihak sponsor, namun hingga kini belum ada kepastian akan berangkat bekerja di Taiwan.
Ahmad Saefullah SPd, Sekjen Development and Social Advocation Institute mengatakan, akan serius mengawal kasus tersebut hingga tuntas, dan membawa ke ranah hukum, jika pihak sponsor atau PJTKI tersebut tidak mau memenuhi tuntutannya.
"Tuntutannya kepada pihak sponsor atau PJTKI, pengembalian uang calon TKI yang sudah di setorkan kepada pihak sponsor hingga mencapai 21 juta," katanya.
Ia menerangkan, sudah setahun lebih Angga belum ada kepastian keberangkatan, diduga proses dari PJTKI tersebut tidak jelas dalam hal penempatan tenaga kerja di negara tujuan Taiwan.
"Apalagi Angga ini kan dalam kondisi fisik sebenarnya tidak lulus karena berat badan lebih, namun sponsor menjanjikan akan memberangkatkan CTKI tersebut," ungkapnya
Menurutnya, hal itu juga sudah diatur dalam UU Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri
"Sponsor sudah meminta uang kepada CTKI padahal belum jelas kerjanya apa dan belum ada job, sehingga ini diduga ada penipuan," jelasnya