Orang tua Duniawati bersama LSM DSAI (Cuplik.com/ist)
INDRAMAYU - Buruh Migran asal Desa Kedokan Gabus blok Pulutan Kecamatan Gabus Wetan Kabupaten Indramayu, Duniawati (19), bekerja di Negara Singapura yang baru 2 bulan, namun mengalami sakit karena mendapatkan pekerjaan yang berat.
Duniawati berangkat ke negara tujuan Singapura pada 2 bulan lalu, melalui PT Mangga Dua Mahkota, yang beralamat di Jalan batu ampar 3 Kramat Jati Jakarta Timur.
Namun, sampai di Singapura Duniawati mengalami sakit dan tidak sanggup untuk bekerja, sehingga dikembalikan oleh majikannya ke pihak agensi di Singapura.
Hal itu dikatakan orang tua Duniawati, Warya (50), saat mengadukan permasalahan anaknya ke Lembaga Swadaya Masyarakat Development and Social Advocation Institute (LSM DSAI) Kabupaten Indramayu.
"Anak saya berangkat ke Singapura, pas telepon kemarin, katanya pengen dipulangkan, kerjaannya terlalu berat," keluhnya
Meskipun Warya khawatir setelah mengetahui kondisi anaknya mengeluh sakit dan tidak sanggup bekerja berat, ditambah lagi setelah ia tidak bisa berkomunikasi dengan Duniawati.
"Sekarang sulit untuk komunikasi, Duniawati gak bisa ditelpon, ya semoga Duniawati bisa segera dipulangkan, khawatir kondisinya," terangnya
Ahmad Syaefullah, Sekjen LSM DSAI didampingi Rino Tarino mengatakan, pihaknya sudah mengadukan permasalahan Duniawati ke Crisis Center BNP2TKI serta ke Direktorat Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN).
"Permasalahan yang dialami Duniawati sudah diadukan ke crisis center BNP2TKI, saat ini Duniawati sudah berada di agensi Singapura dan tidak dipekerjakan lagi, mengingat kondisinya yang sedang sakit, kami meminta agar Duniawati bisa segera dipulangkan," tegasnya
Ia menjelaskan, proses pemberangkatan Duniawati di indikasi nonprosedural.
"Dari data dan dokumen Duniawati, saat diberangkatkan ia masih berusia 19 tahun, sehingga ketika akan ditempatkan ke Singapura ya belum cukup umur," terangnya.
Menurutnya, untuk bisa bekerja di Singapura harus berusia 23 tahun, jika bekerja sektor informal. "Duniawati ditempatkan pihak agensi sebagai pembantu rumah tangga, tidak bekerja di sektor formal," pungkasnya