"Saya juga tidak mengharapkan pemilu ditunda. Ini (pemilu sesuai jadwal) harapan kita semua," kata Prabowo saat mengikuti pertemuan Forum Partai Politik (Parpol) di Jakarta, Selasa (24/3) malam.
Dikatakannya, pihaknya memahami bahwa dana yang telah dikeluarkan untuk persiapan pemilu cukup besar dan akan membengkak jika pemilu ditunda. Namun, berbagai persoalan yang belum selesai harus dituntaskan terlebih dulu, misalnya menyangkut daftar pemilih tetap (DPT) yang disinyalir bermasalah.
"Untuk apa dilaksanakan jika legitimasi dipertanyakan. Lebih baik sekarang diperbaiki dulu. Masih ada waktu jika memang ada kemauan," katanya.
Menurut dia, solusi terbaik adalah KPU menyerahkan salinan daftar pemilih tetap (DPT) definitif untuk diteliti dan diperbaiki jika terdapat kekeliruan.
Kasus temuan pemilih bermasalah di berbagai daerah telah membuat was-was partai dan para calon anggota legislatif. Misalnya di Jawa Timur yang disebut-sebut terdapat 25 persen pemilih fiktif di sejumlah kabupaten.
Sekjen DPP Partai Buruh Sonny Pudjisasono mengatakan, pertemuan Forum Parpol digelar salah satunya untuk menyikapi persoalan DPT tersebut. "Karena persoalan ini sangat mengganggu parpol dan caleg," katanya.
Sonny yang ditunjuk sebagai koordinator pertemuan tersebut menegaskan, pertemuan tidak diarahkan untuk mendesakkan tuntutan penundaan pemilu. Forum Parpol antara lain dihadiri Partai Buruh, Partai Gerindra, Partai Merdeka, PDK, PPNUI, PPD, Partai Pelopor, PPRN, PPPI, PNI Marhaenisme, dan PDP.