Unidah di rumahnya, saat ditemui Ketua SBMI Indramayu (Cuplik.com/ist)
INDRAMAYU- Unidah (24), TKW asal Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang pulang dari Malaysia dalam keadaan sakit lumpuh, akibat sering di siksa majikannya, menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga di kampung halaman.
Bahkan, saat kepulangan Unidah juga tidak mendapatkan pertanggungjawaban dari pihak PJTKI yang memberangkatkan Unidah ke Malaysia, pada saat kepulangannya ke Bandara hingga terpaksa harus dijemput pihak keluarga dengan biaya sendiri.
Ayah kandung Unidah, Warsidi (49) merasa kecewa terhadap PJTKI yang tidak mengantar Unidah sampai rumah, dengan biaya sendiri keluarga menjemput kepulangan Unidah di Bandara Jogja.
Ia menjelaskan, Unidah bekerja sebagai TKW ke Malaysia berawal saat direkrut oleh Asmari, sponsor warga Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pada tanggal 10 April 2016, Unidah diterbangkan ke Malaysia oleh PT Bina Gala Mitra beralamat di Jalan Raya Hankam, Gg. Sasak Jikin, No. 9A, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.
Di Malaysia, kata Warsidi, Unidah bekerja pada majikan bernama Lee Chun Fatt dan istrinya bernama Lin Chun Bun tinggal di daerah Pulau Pinang, kerja selama kurang lebih satu tahun setengah. Setelah itu, pada 27 Januari 2018 dalam kondisi sakit, Unidah dipulangkan melalui bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.
Sementara itu, Koordinator tim advokasi SBMI Cabang Indramayu, Samudi, menyampaikan, pihaknya dalam waktu dekat akan membawa korban terlebih dahulu untuk berobat dan kemudian baru akan meminta pertanggungjawaban dari pihak perekrut.
"Rencana secepatnya akan kami bawa Unidah ke RSUD Indramayu untuk diobati, kasihan korban selama sakit belum pernah dibawa berobat," tegasnya.