Warga unjuk rasa di depan DPRD Indramayu. (foto: cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Ratusan warga Desa Mekarsari Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu geruduk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indramayu, mereka datang untuk menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat, Rabu, (21/02/18).
Dalam aksinya tersebut, warga menolak aktivitas pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 yang dibangun di wilayahnya.
Masyarakat Desa Mekarsari sudah merasakan dampak negatif dari dibangunnya PLTU 1 mulai dari limbah yang mengkontaminasi air laut, hilangnya mata pencaharian mereka sebagai buruh tani karena area persawahan hilang, polusi udara yang menyebabkan anak-anak menderita flek, dan ISPA.
Mereka menuntut DPRD Indramayu untuk segera menyikapi bentuk pelanggaran dan kriminalisasi terhadap rakyat yang sedang memperjuangkan lingkungannya.
Koordinator aksi, Wahyudin mengatakan banyaknya dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat akibat adanya PLTU 1 terutama bagi nelayan karena air laut yang sudah tercemar.
"Akses terhadap ruang hidup bagi para buruh tani terancam hilang, dan pencemaran kesehatan, sosial, budaya yang akan berubah di desa tersebut yang dampaknya sudah dirasakan ketika PLTU 1 ada. Apalagi kalau sampai ada PLTU 2," paparnya.
Sementara itu, perwakilan pendemo melakukan audiensi bersama anggota dewan komisi 4 yakni Taufik Hadi. Usai audiensi Taufik mengatakan bahwa untuk saat ini pihaknya akan mencari tahu prosedur yang sebenarnya.
"Kesalahan atau kendalanya dari mana, nanti kita akan rapat kerjakan dengan PLTUnya," tandasnya.