Banjir merendam salah satu sekolah di Cirebon (ILUSTRASI)
Cuplikcom – CIREBON – Puluhan ribu rumah warga dari tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon masih terendam banjir, Selasa (13/3). Bukan sebatas pemukiman warga, air banjir juga mengenangi fasilitas umum seperti mushola dan masjid serta sekolah, bahkan hampir merambah jalur pantura Cirebon_Indramayu.
Seperti dilansir oleh detikcom mengakibatkan aktivitas belajar siswa terhenti. Seperti di Desa Wanakaya, tepatnya di SDN 1 Wanakaya. Pihak sekolah harus meliburkan anak didiknya karena area gedung sekolah terendam.
Kepala SDN 1 Wanakaya Ipah Agus Sartipah mengatakan sejak hari Minggu (11/3/2018) dan Senin (12/3/2018) sekolahnya terendam banjir. Ketinggian air mencapai 1,3 meter. Sejumlah fasilitas sekolah, seperti buku, dan perabotan lainnya terendam air. Ketinggian air saat ini sekitar 30 sentimeter.
"Kondisinya masih belum normal. Masih ada air, jadi kita libur kan dulu. Kemarin itu sampai 1,3 meter dari tanah, kalau dihitung dari lantai kelas hanya 60 sentimeter," ucap Ipah.
Lebih lanjut, Ipah mengatakan sudah dua hari SDN 1 Wanakaya meliburkan siswanya. Rencananya, besok proses belajar mengajar kembali normal.
"Besok kita sudah aktif lagi. Kita akan memberi pemberitahuan. Namun kita juga masih memaklumi jika ada siswa yang belum bisa berangkat, karena daerahnya masih terendam banjir," ujar Ipah.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Wanakaya Saliman menyebutkan di Desa Wanakaya sedikitnya ada empat sekolah yang memilih untuk meliburkan siswanya, yakni SDN 1, SDN 2, MI 1 Wanakaya, dan satu taman kanak-kanak.
"Empat sekolah masih diliburkan. Kalau kerugian belum bisa ditaksir kerugiannya," kata Saliman.
Saliman menjelaskan pihaknya akan mengevaluasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait bencana banjir yang melanda desanya. Ia juga tak menampik, banjir kemarin merupakan banjir teraparah yang menerjang Wanakaya.
"Tanggul di sejumlah sungai jebol, seperti Cipager, Bondet, dan Selayur. Ini menjadi perhatian kita. Banjir ini juga kiriman dari wilayah Barat," ucap Saliman.
Banjir Cirebon Lumpuhkan Aktivitas Belajar Mengajar
Cuplikcom – CIREBON – Puluhan ribu rumah warga dari tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon masih terendam banjir, Selasa (13/3). Bukan sebatas pemukiman warga, air banjir juga mengenangi fasilitas umum seperti mushola dan masjid serta sekolah, bahkan hampir merambah jalur pantura Cirebon_Indramayu.
Seperti dilansir oleh detikcom mengakibatkan aktivitas belajar siswa terhenti. Seperti di Desa Wanakaya, tepatnya di SDN 1 Wanakaya. Pihak sekolah harus meliburkan anak didiknya karena area gedung sekolah terendam.
Kepala SDN 1 Wanakaya Ipah Agus Sartipah mengatakan sejak hari Minggu (11/3/2018) dan Senin (12/3/2018) sekolahnya terendam banjir. Ketinggian air mencapai 1,3 meter. Sejumlah fasilitas sekolah, seperti buku, dan perabotan lainnya terendam air. Ketinggian air saat ini sekitar 30 sentimeter.
"Kondisinya masih belum normal. Masih ada air, jadi kita libur kan dulu. Kemarin itu sampai 1,3 meter dari tanah, kalau dihitung dari lantai kelas hanya 60 sentimeter," ucap Ipah.
Lebih lanjut, Ipah mengatakan sudah dua hari SDN 1 Wanakaya meliburkan siswanya. Rencananya, besok proses belajar mengajar kembali normal.
"Besok kita sudah aktif lagi. Kita akan memberi pemberitahuan. Namun kita juga masih memaklumi jika ada siswa yang belum bisa berangkat, karena daerahnya masih terendam banjir," ujar Ipah.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Wanakaya Saliman menyebutkan di Desa Wanakaya sedikitnya ada empat sekolah yang memilih untuk meliburkan siswanya, yakni SDN 1, SDN 2, MI 1 Wanakaya, dan satu taman kanak-kanak.
"Empat sekolah masih diliburkan. Kalau kerugian belum bisa ditaksir kerugiannya," kata Saliman.
Saliman menjelaskan pihaknya akan mengevaluasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait bencana banjir yang melanda desanya. Ia juga tak menampik, banjir kemarin merupakan banjir teraparah yang menerjang Wanakaya.
"Tanggul di sejumlah sungai jebol, seperti Cipager, Bondet, dan Selayur. Ini menjadi perhatian kita. Banjir ini juga kiriman dari wilayah Barat," ucap Saliman.