Yoseph di TPI Karangsong Indramayu (cuplik.com/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Anggota Komisi V DPR RI Drs Yoseph Umarhadi MSi MA, melakukan kunjungan kerja ke pemukiman nelayan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong Kabupaten Indramayu, bersama sejumlah pejabat dari Kementerian PUPR dan dari BBWS Citarum, didampingi Kepala Syahbandar Pelabuhan Karangsong, Iwan serta pengurus Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra Karangsong, Jumat (13/4/18).
Yoseph akan mendorong Pemerintah untuk memberikan perhatian penuh kepada Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, terutama diwilayah pemukiman nelayan.
Menurutnya, potensi hasil perikanan laut yang dimiliki Karangsong cukup tinggi. Dari potensi tersebut memberikan peluang investasi yang cukup besar. Namun demikian, keberadaan infrastruktur maupun sarana prasarana lainnya, masih belum tersedia secara maksimal.
Persoalan yang dihadapi nelayan Karangsong, lanjut Yoseph, kurang didukung tersedianya infrastruktur dan sarana penunjang lainnya, dan harus diperhatikan oleh Pemerintah, seperti membangun break water dan dok kapal termasuk terjadinya pendangkalan.
"Kalau untuk infrastruktur jalan, mudah mudahan tahun ini akan dibangun. Karena usulan dari nelayan melalui pengurus Koperasi sudah saya sampaikan ke Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR, dan itu sudah direspon. Untuk membangun jalan mulai dari perkotaan Indramayu ke Karangsong akan dianggarkan sebesar Rp 12 milyar. Nanti dibangun dengan rijit beton dan ada yang dihotmix," ujarnya.
Dikatakannya, infrastruktur jalan memang harus diperhatikan dan dipercepat pembangunannya, mengingat jalan sebagai akses kendaraan yang mengangkut hasil perikanan maupun aktifitas masyarakat kawasan tersebut. Apalagi kondisi jalan wilayah itu rusak parah. Dengan perbaikan tersebut, kata Yoseph, tentunya akan dapat mendorong kelancaran perekonomian.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, H Ruslandi menambahkan, hal tersebut merupakan wujud dari komitmen partai yang sesuai dengan arah dan kebijakan partai baik di pusat, provinsi maupun daerah, yakni atas kepeduliannya terhadap kebutuhan masyarakat, salah satunya di sektor perikanan.
"Ya, agar linier dengan cita-cita Tri Sakti Bung Karno dan Nawa Cita Jokowi," jelasnya.
Sementara, Ketua Umum KPL Mina Sumitra, Sudarto menyambut baik rencana Pemerintah yang akan membangun infrsatrtruktur jalan menuju TPI Karangsong.
Menurutnya, dengan tersedianya infrastruktur jalan yang bagus sangat membantu aktifitas para nelayan dan pihaknya.
Namun demikian, pihaknya juga berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan infrastruktur lainnya, seperti membangun break water dan dok kapal dan normalisasi sungai dan muara, serta menambah fasilitas freezer cold storage (tempat/penampungan pendingin) untuk ikan.
Cold storage tersebut, lanjut Sudarto, merupakan kebutuhan utama yang perlu diperhatikan. Karena saat ini Cold storage yang ada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, kapasitasnya hanya bisa menampung ikan sebanyak 150 tons. Sementara ikan yang dihasilkan nelayan sekitar 5 ribu tons. Karena tidak bisa menampung, nelayan menjual ikannya ke daerah lain, seperti Muara Angke, Jakarta.
"Yang sangat dibutuhkan saat ini adalah Freezer cold storage, agar hasil tangkapan nelayan kita seluruhnya bisa masuk ke TPI Karangsong. Kami berharap kepada pemerintah untuk bisa segera membantu menyediakan sarana tersebut. Karena dari hasil perikanan wilayah kami telah memberikan kontribusi kepada Pemerintah. Artinya harus ada timbal balik dari pemerintah juga," pungkasnya