Toto Tewel (Cocomeo)
Cuplikcom - Indramayu - Gitaris legendaris Indonesia, Emmanuel H.H alias Toto Tewel, meluncurkan album solo perdana berjudul Miberdhewen yang diproduksi oleh Pelampung Records pada 19 April mendatang, di Wapres, Bulungan, Jakarta Selatan. Album ini sekaligus menjadi penanda 45 tahun Toto berkarya.
Pria kelahiran Malang, 1 Januari 1958 ini memang telah malang melintang di dunia musik. Mengawali karier sebagai bassis di sebuah grup musik gereja saat sekolah dasar, kemudian berlanjut menjadi gitaris ELPAMAS (Elektrik Payung Mas) sejak 1983 sampai sekarang. Pernah juga menjadi gitaris Swami, Kantata Samsara, Dalbo, yang digawangi sejumlah musisi seperti Iwan Fals dan Saung Djabo.
Acara peluncuran album ini akan dimulai pada jam 20.00 WIB secara gratis dan turut dimeriahkan oleh Anto Baret (KPJ), Bangkit Sanjaya, Jelly Tobing, Baruna Priyotomo, Edi Darome, Temmy Zenith, Adrian Yunan, dll. Selain itu, juga akan ada sesi bincang-bincang bersama pengamat musik, Bens Leo dan pemutaran semi dokumenter kisah perjalanan bermusik Toto Tewel.
Menurut Toto, nama Miberdhewen yang berarti terbang sendiri dalam bahasa Indonesia, diambil karena seluruh lagu dalam album ini digubah seorang diri. "Ini benar-benar album yang saya garap sendiri. Ngisi drum sendiri, gitar sendiri, bass sendiri. Aransemen sendiri," kata Toto.
Miberdhewen memang tidak hanya menunjukkan kehebatan Toto sebagai the Best Guitarist versi Festival Rock se-Indonesia yang diselenggarakan Log Zhelebour (1984, 1985 dan 1986), melainkan juga sebagai seorang penggubah lagu yang hebat. Tujuh buah lagu dalam format instrumental di album ini tidak sekadar menampilkan kecepatan, nada-nada melengking, ala lead gitar rock, melainkan juga harmoni di antara instrumen-instrumen musik di dalamnya, begitupun kemolekan khas musik etnik Nusantara dan musik klasik.
Tujuh lagu di album ini, kata Toto, digarap sejak tahun 2006 sampai tahun 2007 dan mengalami mastering ulang empat bulan yang lalu, setelah dirinya tidak lagi menjadi pengisi gitar Iwan Fals. Ia mengaku seluruh lagu tersebut terilhami dari kisah perjalanan kehidupan pribadinya dan kariernya dalam dunia musik selama 45 tahun terakhir.
Toto menyatakan album ini tidak akan pernah terwujud tanpa dukungan kawan-kawannya di dunia musik dan di kehidupan sehari-hari. Ia berterima kasih kepada Wahyu Micorazon dan Anto Baret yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk mempersiapkan peluncuran album ini.
Selain itu, Toto juga mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ), Warung Apresiasi (Wapres), dan Fals Mania yang telah mendukung terselenggaranya acara peluncuran album perdananya. Menurutnya, dukungan komunitas-komunitas tersebut merupakan sebuah bukti kebersamaan yang solid dalam dunia musik. Baik kebersamaan sebagai musisi, maupun sebagai keluarga.
Toto berharap album ini dapat semakin mewarnai musik Indonesia dan membuat generasi musisi yang lebih muda darinya tidak takut mengeluarkan karya. "Generasi saat ini lebih mudah dapat akses. Lebih mudah belajar. Harusnya lebih mampu memperjuangkan musik Indonesia. Ayo bermusik dengan serius!," pungkasnya.