Ilustrasi Virtual Office. (foto: istimewa)
Cuplikcom - Opini - Jika ada seseorang yang mengatakan bekerja di sebuah perusahaan “A”, maka orang pada umumnya selalu terbayang di fikirannya dan bertanya dimana alamat kantornya Pak ? Lalu terbayang di depannya ada plang nama perusahaan tersebut, maka orang – orang pun senang berfoto ria di depan kantor yang ada plang nama dari perusahaan tersebut. Itulah model bisnis konvensional yang sering diilustrasikan oleh banyak orang.
Banyak orang yang tidak tahu kalau dalam model bisnis konvensional seperti itu sangat – sangat tidak efisien. Kalau tidak efisien maka produk perusahaan menjadi tinggi alias mahal. Kalau mahal, perusahaan tidak bisa bersaing dengan perusahaan lain, dan akhirnya perusahaan pun tutup seperti terjadi di banyak perusahaan konvensional. Lihatlah beberapa mal atau supermarket yang rame 5 – 10 tahun yang lalu, sekarang bubar tinggal kenangan.
Seandainya kita punya perusahaan dengan karyawan 50 orang lalu ingin sewa kantor di jl Sudirman – Thamrin, atau Rasuna Said Jakarta misalnya. Berapa sewa ruang kantor yang mampu menampung 50 karyawan tersebut ? belum ada ruang meeting, toilet, dapur kecil, dan lain – lain. Bergengsi memang punya kantor yang beralamat di jalan – jalan tersebut, tapi biaya sewanya juga selangit.
Belum lagi kemacetan di Jakarta menyebabkan karyawan merasa lelah di sepanjang perjalanan menuju kantor, sehingga begitu datang ke kantor bukan siap untuk bekerja, melainkan siap untuk beristirahat karena lelah diperjalanan.
Datang terlambat pula karena kemacetan yang luar biasa terjadi di sana sini. Sudah begitu berlomba ingin pulang lebih awal lagi dengan alas an karena takut terjebak kemacetan di jam pulang. Lha kalau begini, kapan kerjanya ..???
Belum lagi soal stress kehidupan dengan berbagai persoalan metropolitan, maka perusahaan dan karyawan di perusahaan itu menjadi sangat tidak efisien dari sisi bisnis, juga memiliki kualitas kehidupan yang rendah.
Tidak sedikit karyawan yang setiap hari waktunya habis di jalan seperti robot yang mondar mandir bagai setrikaan. Waktu untuk keluarga pun kurang, karena orang tua harus pergi bekerja saat anaknya masih tidur, dan mereka harus pulang kerja nyampe di rumah saat anaknya sudah tidur.
Dan tentu lebih banyak lagi fenomena yang bisa dideskripsikan dalam model bisnis konvensional. Di zaman “now” kalau model bisnis tidak berubah, maka bisnis kita akan berjalan merangkak dan tertatih – tatih serta akhirnya mati tanpa rasa belas kasihan.
Selamat tinggal masa lalu…
Selamat datang masa kini…
Inilah gaung baru yang harus disertai semangat baru, model berfikir baru, dan siap dengan segala sesuatu yang berbau “kebaruan”.
Model bisnis saat ini, alamat kantor cukup sewa alamat saja secara resmi di suatu tempat yang bergengsi untuk keperluan administrasi perusahaan, tetapi aktivitas operasional bisnis bisa dikerjakan di rumah atau dimana saja. Bahkan karyawan tidak perlu datang ke kantor, yang penting tugas – tugas pekerjaan bisa dikerjakan dengan baik.
Paling seminggu sekali meeting. Tidak harus di kantor, tapi cukup di café saja biar suasana meeting nya relax namun tetap serius. Nah perusahaan – perusahaan seperti di atas inilah yang dimaksud dengan Virtual Office yang sedang marak di zaman now. Meskipun di Negara – Negara maju sebenarnya sudah berlangsung cukup lama.
Di Jakarta pun sejak tahun 2016, suatu perusahaan sudah bisa memiliki alamat bisnis bergengsi di Jakarta hanya dengan sekitar Rp 600.000 setiap bulannya. Perusahaan – perusahaan ini memiliki resepsionis yang terlatih dan siap menerima telepon, memilahnya dan memberi tahukita jika ada surat yang masuk untuk kita, menyambut tamu kita dan banyak lagi. Nah jadi begitulah fenomena dan perspektif virtual office saat ini.
Dari uraian yang diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan keuntungan yang dapat diperoleh dari virtual office ini, yaitu :
1. Meningkatkan gengsi perusahaan karena memiliki alamat perusahaan di jalan yang bergengsi dan strategis di suatu kota besar.
2. Memangkas biaya operasional sampai 90%, karena tidak ada sewa ruang secara rill termasuk memangkas biaya transportasi dan lain – lain.
3. Kualitas hidup lebih baik karena waktu kerja banyak dilakukan di rumah, tidak perlu jauh – jauh berangkat dari rumah ke kantor.
4. Kerja juga lebih fleksibel, bisa di rumah, di café, di lapang olah raga, dan lain – lain. Tidak perlu pakaian resmi, pakai kolor dan sandal jepit pun bisa. Bahkan tidak perlu mandi maupun minyak wangi hehehehe….,lebih hemat lagi kan ?
5. Berkurangnya stress karena terjebak kemacetan, dan lain – lain
Nah begitulah sedikit gambaran mengenai virtual office itu. Tanggalkan model – model berfikir analog, ayo saatnya bergeser ke model berfikir digital. Meskipun tulisan singkat, semoga bisa bermanfaat. Aamiin.
Oleh : Dede Farhan Aulawi